Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ganjar Pranowo Sedang Naik Daun

        Ganjar Pranowo Sedang Naik Daun Kredit Foto: Antara/Wibowo Armando
        Warta Ekonomi -

        Di bursa calon presiden, nama Ganjar Pranowo sedang naik daun. Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu terus menanjak bahkan sudah menyalip Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Karena dinominasikan sebagai kandidat kuat untuk Pilpres 2024, Ganjar diingatkan untuk hati-hati. Jangan sampai dia dihajar lawan-lawan politiknya.

        Tingginya elektabilitas Ganjar ini terlihat dari hasil survei terbaru yang dilakukan Indikator Politik Indonesia (IPI). Dalam survei tersebut, Ganjar bertengger di puncak dengan elektabilitas mencapai 18,7 persen.

        Baca Juga: Bukan Mbak Puan, Tapi Ganjar yang Gemilang, Hasto Senang atau Tidak Sih?

        Politisi PDIP itu mengungguli Prabowo yang mencatatkan angka sebesar 16,8 persen dan Anies Baswedan sebesar 14,4 persen. Di bawahnya lagi ada Sandiaga Uno dengan 8,8 persen dan Ridwan Kamil 7,6 persen.

        Elektabilitas Ganjar melonjak di tengah pandemi Covid-19. Padahal, dalam hasil survei IPI pada Februari lalu, elektabilitas Ganjar baru 9,1 persen. Saat itu, dia masih runner up di bawah Prabowo yang kokoh dengan elektabilitas 22,2 persen.

        Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi menganalisis, kondisi ini karena Ganjar merupakan sosok yang konsisten.

        "Sehingga elektabilitasnya terus menanjak," kata Burhanuddin.

        Burhanuddin menerangkan, sebelum pandemi, Prabowo unggul jauh atas kandidat-kandidat lain. Namun, pandemi kemudian mengubah konstelasi politik. Para kepala daerah, seperti Ganjar, Anies, dan Ridwan Kamil, menjadi punya panggung besar.

        "Ganjar sama Anies naik signifikan tapi Pak Prabowo tidak signifikan secara statistik," ucapnya.

        Kenaikan elektabilitas Ganjar tidak terlepas dari sosoknya sebagai kader PDIP. Basis PDIP sepakat menyukai kinerjanya. Ditambah lagi Ganjar disokong konsolidasi elektoral dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

        "Pemilih beretnis Jawa pun lebih memilih Ganjar," terangnya.

        Kenaikan elektabilitas Ganjar bukan hanya di survei IPI. Survei Vox Populi juga mencatat elektabilitas Ganjar melonjak dua persen. Awalnya 15,6 persen menjadi 17,6 persen. 

        Survei Charta Politika juga memperlihatkan Ganjar terus menekan Prabowo. Saat itu, Ganjar memang masih di posisi dua, tapi angkanya sudah sangat dekat. Elektabilitas Ganjar naik 1,1 persen, dari 14,8 persen pada Juli menjadi 15,9 persen pada Juli. Sedangkan Prabowo justru turun dua persen dari 20 persen pada Juni menjadi 17,5 persen.

        Baca Juga: Ganjar Berpeluang Direkrut Nasdem Kalau PDIP-Gerindra Usung Prabowo-Puan

        Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengamini elektabilitas Ganjar terus naik. Dia mencatat, empat poin penting yang terus mengerek elektabilitas Ganjar. Pertama, momentum Covid-19.

        "Ganjar adalah kepala daerah yang paling besar memaksimalkan momentum ini," katanya.

        Kedua, ditopang pemilih Jokowi periode 2014-2019 yang tengah mencari sosok penerus. Suka atau tidak, Ganjar dianggap menyerupai Jokowi. Sebut saja, jiwa nasionalis dari sisi kepartaian, atau kepala daerah yang punya prestasi. Tak kaget, jika pemilih PDIP, menyukai Ganjar termasuk partai-partai nasional seperti NasDem.

        Ketiga, ideologi. Menurut Yunarto, sejak awal itu tegas, dan tidak genit dalam menentukan posisi ideologis. Berbeda dengan nama-nama lain yang beredar dalam bursa capres 2024, yang bermain aman ketika berbicara ideologis.

        Keempat, personal branding. Yunarto menilai Ganjar punya faktor pembeda. Misalnya, gayanya yang energic, berani turun, komunikatif, dan puncaknya saat menghadapi pendemo anti-Undang-Undang Cipta Kerja beberapa hari lalu di daerahnya.

        "Sosok yang pernah jadi aktivis, DPR juga pernah dia rasakan, dan terakhir kepala daerah di daerah besar. Modal dasar Ganjar paling komplet," ungkap Yunarto.

        Namun, Ganjar kini harus hati-hati. Sebab, biasanya, orang yang sedang di atas sering dikerjai, bahkan dihajar. Bisa oleh sesama politisi, bisa juga oleh warganet.

        "Itulah konsekuensi. Apalagi di sosmed. Bahkan kampanye negatif, sudah jadi risiko," pesan Yunarto.

        Baca Juga: Dear PDIP, Ketimbang Bergantung pada Puan Maharani, Ganjar Lebih Potensial Lho...

        Bagusnya, Ganjar merupakan kepala daerah yang aktif bersosmed tanpa admin. Yunarto menilai hal tersebut jadi poin positif. Bukan cuma tidak kaget dengan gaya masyarakat dunia maya, Ganjar juga bisa mengapitalisasi serangan netizen untuk melengkapi personal branding-nya.

        Yunarto kemudian memberi saran agar elektabilitas Ganjar tetap terjaga. Pertama, fokus mempertahankan kinerja di Jawa Tengah. Kedua, berani mengambil sikap di level nasional, baik dalam isu aktual maupun ideologis. Ketiga, harus bisa mengambil hati rakyat dan elite PDIP.

        "Jadi tugasnya dua: masyarakat dan hati Megawati. Rekomendasi Jokowi juga penting," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: