Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan gebrakannya melakukan bersih-bersih BUMN sejak awal ditunjuk menjadi Menteri oleh Presiden Jokowi.
Erick mengatakan, pergantian direksi yang dilakukan di masa kepemimpinannya tidak didasari rasa suka atau tidak suka, namun menjadi bagian dari roadmap transformasi BUMN ke depannya.
Figur yang kinerjanya sesuai dengan Key Performance Index (KPI) yang ditetapkan akan dipertahankan.
Baca Juga: Jawab Isu Komisaris BUMN Titipan, Erick Thohir: Saya Juga Titipan
"Kalau di kementerian sendiri, ya, kalau mau transformasi besar-besaran, kementerian sendiri yang introspeksi diri, enggak bisa hanya menyalahi BUMN," kata Erick dalam video yang diunggah akun YouTube Karni Ilyas Club, Minggu (1/11/2020).
Erick menuturkan bahwa yang pihaknya lakukan ialah mengubah struktur yang overlapping. Di kementerian, birokrasi antara Menteri, Wakil Menteri, Sekretaris Menteri, diperbaiki. Di BUMN-nya sendiri, direksi diganti, 12 klaster perusahaan pelat merah diawasi oleh Wakil Menteri. Jumlah BUMN-nya pun diminimalkan.
Kendati demikian, banyak pihak juga yang berasumsi bahwa 'bersih-bersih' BUMN ala Erick berkaitan dengan orang-orang yang ditunjuk Menteri BUMN terdahulu, yakni Rini Soemarno. Disebutkan, terdapat kesan bahwa 'orang-orang Rini-lah' yang terkena 'bersih-bersih' yang Erick lakukan.
Erick membantah hal tersebut, mantan bos Inter Milan itu mengatakan, masih banyak 'orang Rini' yang tetap menjabat di BUMN karena kinerjanya memang bagus dan patut dipertahankan.
"Contohnya Bu Nicke (Direktur Utama Pertamina) masih menjabat. Saya sih enggak lihat itu, tapi kalau roadmap-nya, strategi transformasinya, dan disepakati KPI-nya, ya jalan," katanya.
Baca Juga: Cara Dapatkan Token Listrik Gratis November 2020 Via www.pln.co.id & WhatsApp
Erick mengatakan, penunjukkan posisi apa pun di BUMN merupakan amanah yang harus dilakukan dengan baik.
"Kalau memang kita harus melakukan dengan baik, kenapa harus jalan di tempat? Itu saja niatnya, Bismillah. Enggak ada pemikiran suka atau tidak suka karena roadmap transformasi dan KPI yang diharapkan," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: