Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nggak Khawatirkan Revolusi Ala Rizieq, Pemerintah Cuma Anggap Lucu-lucuan?

        Nggak Khawatirkan Revolusi Ala Rizieq, Pemerintah Cuma Anggap Lucu-lucuan? Kredit Foto: Reuters/Darren Whiteside
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menko Polhukam Mahfud MD ikut membuka suara terkait rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia, 10 November 2020.

        Dalam akun Youbute CokroTV, yang dibawakan Ade Armando, Mahfud ditanya soal kabar kepulangan Habib Rizieq dan rencana revolusi yang kerap diserukan.  Baca Juga: Yang Bilang Kepulangan Habib Rizieq Bantuan Pemerintah Itu Hoaks!!

        “Pemerintah tidak pernah membahas itu secara khusus. Artinya, bahwa pemerintah menganggap ini serius. Enggak,” ujar Mahfud, dalam Youtube CokroTV, seperti dilihat, Rabu (4/11/2020).

        Lanjutnya, Mahfud menyebut bahwa Rizieq bukanlah Ayatollah Ruhollah Khomeini yang merupakan ulama besar sekaligus pemimpin revolusi Iran. Baca Juga: Nggak Nyangka! Sosok Ini Berani Bongkar Semuanya Penyebab Habib Rizieq Didepak Arab

        Sambungnya, Mahfud mengatakan bahwa Khomeini setelah pulang ke dari Paris, seluruh rakyat Iran langsung menyambutnya.

        “Karena Khomeini ini orang suci. Kalau Rizieq Shihab kan pengikutnya ndak banyak juga kalu dibandingkan dengan umat Islam di indonesia pada umumnya. Kita tidak khawatir juga,” ungkapnya.

        Kemudian, Ade Armando menanyakan kabar pemerintah Indonesia menghubungi Pemerintah Arab Saudi agar Rizieq Shihab tidak bisa pulang.

        “Selama saya jadi menteri, tidak pernah melakukan hal-hal yang seperti itu. Saya tanya ke kanan kiri, ke BIN, ke polisi, ke Kementerian Luar Negeri, ndak ada tuh yang begitu,” jawab Mahfud.

        Jelasnya lagi, Rizieq pernah dicekal oleh Pemerintah Arab Saudi karena dianggap menghimpun uang atau dana politik. Namun tuduhan itu akhirnya tidak terbukti.

        “Kan sekarang menjadi terbukti bahwa dia dulu dicekalnya itu bukan karena pemerintah Indonesia,”

        “Tapi karena dugaan pelanggaran hukum pidana yang kemudian dicabut bahwa dugaan itu tidak benar,” tukas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: