Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Paman Sam Memanas: Protes Keras dari Trump Berujung Ricuh, Harga Emas Runtuh!

        Paman Sam Memanas: Protes Keras dari Trump Berujung Ricuh, Harga Emas Runtuh! Kredit Foto: Reuters/Leonhard Foeger
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Petahana Donald Trump tak henti-hentinya mengajukan protes terhadap hasil perhitungan suara yang menempatkan Joe Biden unggul atas dirinya. Secara terang-terangan, Trump bahkan menyebut banyak suara telah dicuri dalam kontestasi politik tersebut.

        Meski tak bisa menunjukkan bukti, Trump bersikeras mengecam para petugas pemilu dan menuding mereka telah melakukan penipuan di beberapa negara bagian yang kemudian mendorong Joe Biden untuk lebih dekat ke kemenangan. Baca Juga: OMG! Resesi Gulung Ekonomi RI, Harga Emas Antam Rontok Berkeping-Keping!

        "Ini adalah kasus di mana mereka mencoba mencuri pemilu," tegas Trump seperti dilansir dari Reuters, Jumat, 6 November 2020. Baca Juga: Harga Emas Hari Ini, 5 November 2020: Minder Sama Rupiah!

        Lebih lanjut, Trump mengatakan seandainya perhitungan suara sah dilakukan dengan benar, dirinya akan dengan sangat mudah memenangkan pemilu kali ini, "Jika Anda menghitung suara sah, saya dengan mudah menang."

        Gelombang protes bukan hanya datang dari Trump sebagai kandidat calon presiden Negeri Paman Sam, melainkan juga dari para pendukungnya. Alhasil, situasi di AS saat ini memanas karena gelombang demonstrasi bahkan telah berujung kerusuhan di beberapa wilayah. Para pendukung Trump meminta penghitungan suara dihentikan, sedangkan pendukung Biden meminta sebaliknya, yakni penghitungan suara harus tetap dilanjutkan.

        Di tengah gesekan antarpendukung, harga emas di pasar spot terus bergerak turun sejak hari kemarin. Dilansir dari RTI, sampai dengan Jumat pagi, harga emas spot terkontraksi sedalam -0,60% ke level US$1.939,20 per ounce. Sebelumnya, harga emas spot bahkan sempat jatuh lebih dalam ke level US$1.938,50 per ounce. 

        Sementara itu, dolar AS terpantau mulai tampil bertenaga di hadapan sebagain besar mata uang dunia. Mata uang Paman Sam itu saat ini menghijau terhadap dolar Australia, euro, poundsterling, dolar Kanada, franc, yuan, yen, won, dan dolar Singapura.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: