Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Antisipasi PHK di Tengah Resesi, Disnaker Langsung Siapkan Hal Ini!

        Antisipasi PHK di Tengah Resesi, Disnaker Langsung Siapkan Hal Ini! Kredit Foto: Antara/Fauzan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mulai mewaspadai ancaman gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak resesi ekonomi.

        Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Makassar, Irwan Bangsawan menilai resesi ekonomi berpotensi menghasilkan gelombang PHK mengingat kinerja dunia usaha akan terganggu karena tergerusnya pendapatan.

        "Sekarang sudah ada, kita tangani beberapa karyawan yang di PHK sebagai dampak resesi ini," singkat Irwan.

        Baca Juga: Tolong, Indonesia Resesi! Orang Kaya Pliss Banyakin Konsumsi

        Irwan mengaku, pihaknya mengawasi pemenuhan hak pekerja dan buruh yang di-PHK atau dirumahkan oleh perusahaannya.

        Disnaker bahkan telah menyediakan layanan pengaduan bagi pekerja yang hak-haknya tidak dipenuhi oleh perusahaan.

        "Jika mereka tidak mendapatkan hak nya, bisa dilaporkan ke kami," jelasnya.

        Di sisi lain, Irwan melaporkan kondisi saat ini mulai membaik. Banyak perusahaan yang kembali mempekerjakan karyawannya.

        Disnaker berupaya memastikan pekerja yang sebelumnya dirumahkan bisa kembali bekerja dengan melakukan mediasi kepada pihak perusahaan. Sementara jika terdampak PHK diupayakan mendapat pesangon.

        “Kita mediasi yang PHK untuk diberi pesangon, ada yang dikasih kembali kerja juga, kita arahkan ke situ. Tapi rata-rata mereka di PHK dikasih pesangon,” beber Irwan.

        Irwan menambahkan, perkembangan laporan karyawan di PHK juga terus menurun. Tidak sebanyak saat awal pandemi.

        "Di awal-awal kita menangani laporan PHK rata-rata 20 sampai 30 per hari, sekarang rata-rata sisa 5 per hari,” kata dia.

        Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya memproyeksi ekonomi di kuartal III 2020 akan berada di kisaran hingga mines 2,9 persen.

        Hal ini membuat Indonesia mengalami resesi seiring kontraksi pertumbuhan ekonomi tahunan terjadi dalam dua kuartal berturut-turut.

        Sri Mulyani mengatakan, dampak pandemi Covid-19 menyebabkan terjadi penurunan ekonomi di seluruh dunia. Aktivitas ekonomi menurun karena penutupan banyak kegiatan usaha.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: