Tiga bulan usai deklarasi capres, elektabilitas Giring Ganesha atau beken dikenal Giring Nidji belum juga menggembirakan. Namanya tidak pernah masuk lima besar capres potensial versi sejumlah lembaga survei.
Namun, Giring tidak kecewa. Dia justru gembira karena elektabilitasnya masih lebih baik dibanding Ketua DPR, Puan Maharani.
Baca Juga: Ernest Prakasa Kasih Sindiran Halus ke Giring PSI Soal...
Usai ditunjuk sebagai Plt Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring langsung bikin gebrakan. Dia memproklamirkan diri sebagai capres 2024, Agustus lalu. Keputusan ini bikin kaget. Maklum, eks vokalis Band Nidji itu masih anak kemarin sore di dunia politik. Terjun ke partai, lalu menjadi caleg di 2019 dan gagal.
Namun, Giring membantah bila dirinya cari sensasi. Dia mengaku serius untuk menjadi capres di 2024. Ini dibuktikan Giring dengan memajang fotonya pada berbagai billboard raksasa di sudut-sudut kota Jakarta. Meskipun hasilnya belum terlihat, Giring sudah cukup puas. Lambat laun, elektabilitasnya terus terkerek. Dalam berbagai survei terakhir, namanya sudah masuk 10 besar. Lalu naik lagi dan masuk dalam 8 besar.
"Sampai melewati tokoh nasional seperti Puan Maharani. Bagi kita ini menambah semangat. Ternyata tak ada yang tak mungkin. Ini teori yang kita yakini juga," kata Giring di Kantor DPW PSI Jawa Barat, Bandung, belum lama ini.
Dalam kesempatan itu, Giring mengatakan anak muda saat ini membutuhkan calon pemimpin baru yang berasal dari kaum milenial. Membutuhkan pemimpin dengan kebijakan alternatif baru yang lebih segar dengan program-program yang lebih pro terhadap anak muda.
Kata Giring, bukan hanya elektabilitasnya yang naik. Elektabilitas PSI juga terkerek. Bahkan dalam beberapa survei, lanjut dia, elektabilitas PSI kini ada di kisaran 4 sampai 4,8 persen. "Ini mudah-mudahan menjadi pertimbangan untuk anak-anak muda daerah, anak-anak muda unggul, anak-anak muda baik dengan tujuan yang sama dengan PSI, untuk ikut berjuang di 2024," katanya.
Giring tak menyebut lembaga survei mana yang menempatkannya dalam 10 besar. Namun, Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research pada Agustus lalu menyebut tokoh dengan elektabilitas pertama adalah Prabowo Subianto, disusul Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Anies Baswedan.
Yang mengejutkan ada nama Giring yang menyodok ke 10 besar. Giring mendapat elektabilitas sebesar 0,9 persen. Giring berhasil mengungguli Mahfud MD (0,7 persen) dan Puan Maharani (0,6 persen).
Pernyataan Giring ini bikin panas pendukung Puan. Sekjen Gema Puan Maharani Nusantara (GPMN), Dady Palgunadi menilai Giring sedang melantur.
"Tak pantas membandingkan Puan dengan anak bau kencur. Untuk perbandingan di tingkat legislatif saja, Puan dan Giring jauh banget bedanya. Di Pileg 2019, Giring meraup suara kurang dari 50 ribu suara. Sementara Puan mencapai 400 ribu suara sehingga Mbak Puan jadi caleg yang memiliki suara terbanyak se-Indonesia. Makanya bisa menjadi Ketua DPR," kata Dady.
Di sisi lain, PDIP sebagai pemenang pemilu dengan meraup 27 juta lebih suara pada Pileg 2019. Sedangkan PSI hanya 2,5 juta lebih suara dan tidak lolos ke DPR.
"Jauh dari panggang kalau menyebut dia bisa melewati Puan Maharani. Baiknya Giring istiqomah di jalur musik, kalau politik serahkan pada ahlinya," ujarnya.
Baca Juga: Akun Bodong Serbu Postingan tentang Puan di Medsos
Warganet ikutan menimbrung. Macam-macam komentarnya. Akun @evchr menyebut elektabilitas Giring naik karena punya kemampuan meng-Giring opini publik.
"Makanya percaya diri betul," kata dia.
Akun @bocha82 heran dengan sikap Giring. Kok berani-beraninya menyindir Puan. Padahal baru masuk politik. "Ada apa dengan anak muda ini? Padahal suaranya lebih didengar saat dia nyanyi dari para orasi mengampanyekan diri," kicaunya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo