Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pilkada Surabaya: PDIP Gelar Sayembara Berhadiah Uang

        Pilkada Surabaya: PDIP Gelar Sayembara Berhadiah Uang Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        DPC PDIP Kota Surabaya menggelar sayembara guna mewujudkan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya yang damai dan bersih. Dalam sayembara tersebut, siapapun yang bisa memberi bukti foto orang atau sekelompok orang yang merusak atribut pasangan calon (paslon) nomor urut 1 (Eri Cahyadi–Armudji) akan mendapat hadiah uang tunai Rp250.000 hingga Rp500.000.

        Selain itu, barang siapa yang bisa memberi foto aktivitas penyuapan menjelang atau saat pencoblosan Pilwali Surabaya dan siap menjadi saksi akan mendapat hadiah uang tunai Rp10 juta.

        Baca Juga: Wadaw, Terbukti Membelot dari Eri-Armudji, Kader-kader PDIP Ancamannya Pecat!

        "Sayembara ini berlaku mulai hari ini hingga saat pencoblosan mendatang," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Surabaya, Anas Karno, Minggu (8/11/2020).

        Pengrusakan atribut kampanye dan penyuapan atau politik uang, lanjut Anas, tentu bertentangan dengan aturan perundang-undangan. Dalam Pasal 69 huruf g jo Pasal 187 ayat 2 UU Pilkada disebutkan, merusak atribut kampanye diancam pidana penjara maksimal enam bulan dan atau denda Rp1 juta. Sementara, terkait penyuapan diatur dalam Pasal 73 ayat 4 jo pasal 187 a UU Pilkada dengan ancaman hukuman maksimal 72 bulan dan denda Rp1 miliar.

        "Pemberian barang atau uang itu dikatakan sebagai politik uang ketika disertai dengan ajakan memilih paslon tertentu. Selain itu, nilai barang atau uang itu harus lebih di atas Rp40.000. Itu sesuai aturan KPU (Komisi Pemilihan Umum)," terang Anas.

        Sementara itu, Ketua Banteng Lawas Surabaya, Saleh Ismail Mukadar, menambahkan bahwa pihaknya menggelar sayembara ini karena belakangan, praktik memberikan sembako pada masyarakat dengan ajakan memilih paslon tertentu sangat marak terjadi.

        "Kami ingin politik Surabaya yang bersih. Kalau sudah dikotori money politic, Surabaya akan rusak. Kami junjung tinggi kebersamaan dan gotong royong," imbuhnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: