Pendiri Kalbe Farma ke Pemerintah: Naikkan Dana Penelitian, Masih Sangat Rendah!
Pendiri PT Kalbe Farma Tbk, Boenjamin Setiawan mengatakan bahwa dana penelitian di Indonesia masih sangat rendah yakni 0,15% dari GDP. Dia meminta agar pemerintah menaikkan dana penelitian dalam lima tahun ke depan bisa menjadi 1% dari GDP Indonesia.
"Saya tekankan penelitian itu penting sekali. Tanpa penelitian suatu negara tidak akan maju, dalam hal ini penelitian itu tergantung dana, tetapi sayang dana penelitian di Indonesia relatif masih kecil sekali kira-kira 0,15% dari GDP," kata Boenjamin dalam webinar online, Selasa (10/11/2020).
Saat ini dana penelitian yang paling besar diberikan oleh Korea Selatan. Dana penelitian Korea Selatan lebih dari empat persen dari GDP. Tetapi, secara absolut dana penelitian terbesar masih dipegang Amerika Serikat dan sekarang disusul oleh China.
Baca Juga: Cara Kimia Farma Bangkitkan UMKM di Tengah Pandemi
"China akan besar dana penelitiannya dan dalam waktu singkat GDP China juga melebihi dari AS. Saya mengharapkan pemerintah Indonesia akan membantu memperlancar penelitian ini," kata Boenjamin.
Selain itu, jumlah peneliti di Indonesia hanya berjumlah 46.000. Sedangkan, China memiliki 1,4 juta peneliti, disusul Amerika Serikat 900.000 peneliti.
"Semoga jumlah peneliti Indonesia semakin banyak dan dana penelitiannya ditingkatkan, harap saya dana penelitiannya dalam lima tahun ke depan menjadi satu persen dari GDP Indonesia. Semoga bisa terlaksana," kata Boenjamin.
Boenjamin mengatakan, paling penting harus ada kerjasama antara akademisi, pengusaha, dan pemerintah dalam mengembangkan dan hilirisasi hasil penelitian agar bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.
"Para pengusaha memiliki peran dalam hilirisasi dan komersialisasi hasil penelitian, serta peran pemerintah juga besar sekali untuk mengembangkan penelitian," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: