Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rapatkan Barisan, Donald Trump Beli Jaringan Televisi

        Rapatkan Barisan, Donald Trump Beli Jaringan Televisi Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria
        Warta Ekonomi, Washington -

        Presiden Donald Trump terus mencari cara agar Trump “selalu menang”. Baru-baru ini, para sekutu Trump dikabarkan akan membeli jaringan televisi konservatif Newsmax TV.  Alasan pembelian disebut-sebut karena televisi ini dianggap “memenangkan” dirinya dan tidak menganggap Joe Biden sebagai pemenang.

        The Wall Street Journal melaporkan Hicks Equity Firm, perusahaan ekuitas swasta yang terkait dengan salah satu ketua Komite Nasional Republik, telah menyatakan minatnya pada Newsmax sebagai pesaing Fox News.

        Baca Juga: Akhirnya, Kemenangan Joe Biden Diakui Donald Trump tapi...

        Newsmax diketahui telah melihat peningkatan jumlah penonton sejak Hari Pemilihan, ketika beberapa konservatif dan loyalis Trump menjadi kesal karena Fox News dan media serupa lainnya menyebut Joe Biden sebagai presiden terpilih.

        Berbasis di West Palm Beach, Florida, tepat dengan keberadaan Trump International Golf Course, Newsmax telah mendukung klaim tidak berdasar Trump atas kecurangan pemilu.

        Namun The Journal melaporkan belum jelas sejauh mana diskusi yang terjadi antara Hicks Equity dan Newsmax. Sementara itu, Kepala Eksekutif Media Newsmax Chris Ruddy mengatakan belum ada kesepakatan yang dibuat.

        “Newsmax tidak pernah memiliki kesepakatan apa pun dengan grup Hicks, dan jika benar mereka menggunakan nama kami untuk tujuan penggalangan dana, itu sama sekali tidak pantas,” kata Ruddy kepada The Journal. Dia menambahkan jika Newsmax telah mengadakan beberapa diskusi selama bertahun-tahun terkait hal itu.

        Diketahui, Trump terus merusak hubungannya dengan Fox News. Hubungan Trump dengan Fox News selama empat tahun berlangsung naik turun. Keduanya kerap “saling bersahutan” di Twitter. Hubungan yang berawal dari kekaguman publik ini sekarang berubah menjadi semacam “bahan saran” bagi Trump, tergantung pada bagaimana liputan itu terjadi.

        Di sisi lain,ada laporan jika Trump mempertimbangkan untuk membuat jaringannya sendiri. Namun hal ini belum dikonfirmasi karena Trump fokus pada kemungkinan untuk membalikkan hasil pemilu.

        Pakar industri mengatakan jika Trump dapat menemukan pasar yang layak jika dia ingin mengejar usaha tersebut, namun tidak pada skala jaringan TV.

        “Saya pikir untuk seseorang seperti Trump, itu mudah sekali,” kata Chris Balfe, seorang mitra di perusahaan konsultan media digital Red Seat Ventures.

        Nantinya jaringan milik Trump ini dinilai bisa bersaing dengan layanan streaming Fox News, Fox Nation. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: