Sedang Naik Daun, Platform DeFi Ini Malah Kemalingan Hingga Miliaran
Platform keuangan terdesentralisasi berbasis Ethereum, atau DeFi, dengan nama Cheese Bank baru-baru ini mengalami kerugian US$3,3 juta (Rp46,5 miliar) karena peretasan awal November. Para pencuri memanfaatkan kelemahan yang agak baru ditemukan di sektor DeFi yang memanfaatkan dana pinjaman.
Pencuri Cheese Bank mencuri cheddar melalui stablecoin USD Coin (USDC), Tether (USDT), dan Dai (DAI) yang dipatok dolar AS. Sejumlah platform lain juga mengalami nasib serupa dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Tokocrypto Perkenalkan Toko Token, Inisiatif DeFi Pertama di Indonesia
"Dalam serangkaian serangan, kami telah melihat aktor jahat menggunakan pinjaman kilat untuk meminjam, menukar, menyetor, dan meminjam lagi sejumlah besar token secara instan sehingga mereka dapat memanipulasi harga token tertentu secara artifisial pada satu bursa (misalnya, Uniswap, Curve)," kata firma keamanan blockchain PeckShield dalam sebuah posting blog pada hari Senin dikutip dari Cointelegraph, Selasa (17/11/2020).
"Urutan ini pada dasarnya adalah langkah awal, memungkinkan penyerang untuk kemudian mengeksploitasi harga yang tidak wajar di bursa itu," lanjutnya.
Platform Value DeFi juga mengalami peretasan yang mirip dengan Cheese Bank beberapa hari yang lalu. Seorang karakter licik merampas US$6 juta (RP84,5 miliar) dari protokol berbasis blockchain, juga memanfaatkan USDC, USDT, dan DAI sehubungan dengan upaya tersebut.
Pinjaman kilat, sebuah fungsi dari ekosistem DeFi, tampaknya menawarkan semacam lubang untuk mencuri dana. Pihak jahat juga baru-baru ini meretas Akropolis yang berfungsi sebagai insiden serupa lainnya.
Ceruk DeFi Crypto telah meledak pada tahun 2020. Uniswap berfungsi sebagai pertukaran DeFi yang populer. Sektor ini mendingin selama beberapa waktu di tengah harga Bitcoin yang melonjak, meskipun hype DeFi tampaknya meningkat sekali lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: