OJK Ungkap Tiga Strategi Percepatan Transformasi Digital Sektor Keuangan
Pandemi Covid-19 membuat masyarakat harus melakukan adaptasi kebiasaan baru. Adaptasi ini mempengaruhi aktivitas keuangan masyarakat dan sektor jasa keuangan. Oleh sebab itu, percepatan digitalisasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional mutlak dibutuhkan.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, dalam adaptasi kebiasaan, sektor jasa keuangan dituntut untuk melakukan akselerasi transformasi digital.
Kemudian sektor jasa keuangan dan inovasi digital harus mendukung inklusi keuangan, dan transformasi digital yang meningkatkan pendalaman pasar keuangan.
"Memudahkan penyaluran bantuan sosial Pemerintah dan dapat menjangkau seluruh masyarakat. Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pinjaman modal kerja dan/atau konsumsi, serta mengakomodir pola konsumsi masyarakat yang semakin berorientasi digital," ujarnya dalam OJK Mengajar secara virtual, baru-baru ini.
Baca Juga: OJK Apresiasi Semua Pihak Mempromosikan Pasar Modal Syariah
Lebih jauh, Wimboh membeberkan, tiga strategi kunci percepatan transformasi digital di sektor jasa keuangan guna memenuhi tuntutan tersebut dan membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Pertama, membangun kapasitas digital yang besar. "Untuk itu, lembaga jasa keuangan diharapkan berinvestasi pada infrastruktur IT yang dapat mendukung kelancaran pemakaian produk dan jasa keuangan digital," tukasnya.
Kedua, meningkatkan literasi keuangan dan digital. Wimboh menuturkan, peningkatan literasi keuangan ini diperlukan agar konsumen menjadi terbiasa dengan produk atau jasa berbasis digital yang dikeluarkan oleh lembaga jasa keuangan.
Kemudian yang terakhir adalah melakukan digitalisasi proses bisnis. Dengan begini, konsumen diharapkan dapat melakukan aktivitas keuangan dengan cara yang baru yaitu cara digital.
"Digitalisasi harus satu ekosistem sehingga tidak hanya keuangan, UMKM harus masuk ekosistem juga. Lembaga keuangannya kita digitalkan dan nasabahnya juga. Disamping itu pengawasan kita bukan lagi dengan gunakan cara seperti biasanya, kita gunakan model host to host jadi bisa akses kapan saja, dimana saja," kata Wimboh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: