Pemerintah menyediakan vaksin Covid-19 gratis dan berbayar. Untuk penyuntikan vaksin Covid-19 ini ditargetkan pada Desember 2020.
Namun, sebelum vaksin Covid-19 ini disuntikan, masih ada tahapan yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahapan dikeluarkannya emergency use authorization atau EUA dari Badan POM.
Badan POM menyatakan, vaksin Covid-19 Sinovac asal China mempunyai mutu kualitas yang baik. Saat ini vaksin Covid-19 Sinovac masih melakukan uji klinis tahap III.
Baca Juga: Mayoritas Rakyat Indonesia Bersedia Terima Vaksin Covid-19, Papua Tertinggi
Berikut fakta-faktanya seperti dirangkum di Jakarta, Minggu (22/11/2020).
1. Vaksin Covid-19 Tersedia Desember
Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih berharap bahwa vaksin Covid-19 sudah tiba di tanah air pada akhir November ini. Pihaknya masih berusaha agar vaksin itu tetap datang sesuai waktu yang direncanakan.
"Tapi kalau tidak bisa berarti masuk ke bulan Desember. Baik dalam bentuk vaksin jadi maupun dalam bentuk nantinya bahan baku yang nantinya diolah di Bio Farma," katanya saat memberikan keterangan pers di Puskesmas Tanah Sereal, Rabu (18/2020).
2. Tahapan Vaksinasi
Jokowi juga menjelaskan bahwa setelah vaksin tiba di Indonesia tidak serta merta langsung disuntikan kepada masyarakat. Dia mengatakan masih ada tahapan yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahapan dikeluarkannya EUA dari Badan POM.
"Sehingga tahapan itu memerlukan waktu. Mungkin antara kurang lebih tiga mingguan. Setelah mendapatkan izin dari BPOM baru kita lakukan vaksinasi," ungkapnya.
"Kaidah-kaidah scientific, kaidah-kaidah ilmiah ini juga saya sudah sampaikan wajib diikuti. Kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi," ujarnya.
3. Distribusi Vaksin Covid-19
Jokowi mengatakan bahwa jika melihat simulasi di Puskesmas tanah Sereal maka vaksinasi akan dimulai di akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021. Pasalnya membutuhkan persiapan dan proses yang tidak sebentar.
"Kita juga harus menyiapkan distribusi ke seluruh tanah air. Ini yang tidak mudah. Mendistribusikan vaksin tidak mudah. Ini bukan barang seperti barang-barang yang lain. Memerlukan cold chain, kedinginan dengan derajat tertentu. Setiap vaksin dari produk berbeda memerlukan juga model distribusi yang berbeda. Inilah yang terus kita siapkan agar nanti daerah-daerah juga segera mendapatkan vaksin dan vaksinnya juga tidak rusak,” pungkasnya.
4. Vaksin Covid-19 Gratis dan Berbayar
Presiden Joko Widodo mengatakan, vaksinasi Covid-19 terbagi dalam dua segmen, yakni program dan mandiri. Vaksinasi program gratis dari pemerintah, sedangkan mandiri dibayar sendiri oleh masyarakat.
Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah terus memasifkan pemberitahuan vaksinasi Covid-19. Penyampaian informasi tersebut akan dilakukan sebanyak-banyaknya.
"Baik nanti yang ikut vaksin program maupun vaksinasi mandiri. Jadi ada yang tidak membayar gratis, vaksinasi program. Ada yang membayar yaitu vaksinasi mandiri. Ini dua hal yang berjalan beriringan," ujar Jokowi saat meninjau simulasi vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020).
5. Kelompak Prioritas Penerima Vaksin Covid-19
Jokowi menuturkan, kelompok yang divaksin terlebih dahulu antara lain tenaga kesehatan, baik itu dokter maupun perawat atau paramedis, kemudian TNI-Polri, lalu aparatur sipil negara (ASN) yang memberikan pelayanan publik serta para guru.
"Kalau ada yang bertanya Presiden nanti di depan atau di belakang? Kalau oleh tim diminta saya yang paling depan ya saya siap," tegasnya.
6. Vaksin dalam Daftar WHO
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia akan membeli vaksin virus corona yang direkomendasikan WHO. Kepala Negara pun tidak mempermasalahkan merek vaksin itu apa.
"Asal sudah ada di dalam listnya WHO. Itu yang akan kita beli," katanya.
Dirinya pun tidak menjawab apakah akan membeli dua vaksin yang diklaim memiliki tingkat efektivitas yang tinggi, yakni aksin Pfizer dan vaksin Moderna.
"Saya sampaikan bahwa kita akan membeli vaksin itu dari perusahaan merk yang ada di dalam daftar listnya WHO. Saya ga berbicara merknya apa," ujarnya.
7. Kualitas Vaksin Covid-19 Sinovac
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan kualitas vaksin Covid-19 buatan Sinovac Ltd asal China bermutu baik. Hal itu dipastikan ketika tim dari BPOM meninjau langsung pabrikan pembuatan vaksin di Negeri Tirai Bambu tersebut selama sebulan.
“Berdasarkan inspeksi yang terakhir, satu bulan di sana, alhamdulillah mendapat data yang cukup dan mendapatkan data yang baik. Jadi mutu kita jamin bahwa baik,” kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers secara daring, Kamis (19/11/2020).
Baca Juga: Deretan Perusahaan Pengembang Vaksin Covid-19, Apa Saja?
8. Penyuntikan Vaksin Covid-19
Vaksinasi Covid-19 buatan Sinovac asal China di Indonesia direncanakan baru bisa berjalan pada minggu ketiga dan keempat Januari 2021. Program itu baru bisa berjalan ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendapatkan izin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait EUA)
"Jadi harapannya adalah minggu ketiga dan empat kita dapatkan EUA, apabila itu pun juga data-data yang didapatkan adalah lengkap," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers secara daring, Kamis (19/11/2020).
Dia menjelaskan, vaksinasi itu mundur lantaran adanya ketidaklengkapan persyaratan untuk mendapatkan izin dari WHO ihwal EUA.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: