Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wagelaseh! Rektor Ini Berani Banget: Ada 5 Dampak Pencopotan Baliho Habib Rizieq

        Wagelaseh! Rektor Ini Berani Banget: Ada 5 Dampak Pencopotan Baliho Habib Rizieq Kredit Foto: Antara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar, ikut merespons terkait pencopotan baliho Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) oleh Pangdam Jaya.

        Namun, ia juga mengatakan bahwa baliho HRS sudah sepatunya diturunkan karena Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu telah kembali ke Indonesia.  Baca Juga: Alhamdulillah Ya Rab, Habib Rizieq dan Keluarga Bebas dari Corona, Buktinya...

        "Baliho Imam Besar HRS yang tersebar di berbagai sudut jalan, sudah sepatutnya diturunkan karena HRS sudah tiba dengan selamat di Indonesia," tulisnya, dalam websitenya, seperti dikutip, Selasa (24/11/2020).  Baca Juga: Eh Buset! Habib Rizieq Makin Jadi: Malam Ini FPI Dibubarkan, Besok Pagi Saya Bentuk Lagi

        Akan tetapi, ia mengatakan penurunan baliho HRS yang dilakukan prajurit TNI menimbulkan masalah baru.

        Menurutnya, ada lima dampak dari aksi TNI tersebut. Yakni, pertama, ia menyebut, di satu sisi ada yang memberi apresiasi, tetapi lebih banyak lagi yang mengeritik karena bukan tupoksi TNI menurunkan baliho.

        "Kedua, TNI dianggap melakukan politik praktis dan tidak netral. Pada hal TNI harus menjadi kekuatan bangsa dan negara yang netral dan mempersatukan," ujarnya.

        Kemudian, ketiga, ia berpendapat, TNI dianggap menurunkan marwahnya sebagai kekuatan bangsa dan negara karena terlibat langsung menurunkan baliho HRS.

        Keempat, ia menganggap pencopotan baliho HRS oleh TNI semakin memecah- belah masyarakat karena semakin terpolarisasi masyarakat antara yang pro pemerintah dan kontra pemerintah.

        "Kelima, muncul kesan bahwa TNI menganggap HRS dan para pendukungnya merupakan musuh politik yang harus dihabisi. Pada hal dalam demokrasi, wajar ada kelompok oposisi yang mengeritik pemerintah," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: