Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasukan Tigray Bikin Militer Ethiopia Lenyap, Perang Terus Berkecamuk

        Pasukan Tigray Bikin Militer Ethiopia Lenyap, Perang Terus Berkecamuk Kredit Foto: AP Photo
        Warta Ekonomi, Addis Ababa, Ethiopia -

        Perang terus berkecamuk di Ethiopia dan belum memunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Terbaru, pasukan Tigray mengklaim berhasil menghancurkan salah satu divisi pasukan pemerintah.

        "Pasukan yang bertempur melawan pemerintah federal Ethiopia di wilayah utara Tigray benar-benar menghancurkan divisi mekanik angkatan ke-21," kata juru bicara pasukan Tigray, Getachew Reda, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (24/11/2020).

        Baca Juga: Turunkan Banyak Tank di Tigray, Ethiopia Ancam Warga Sipil Tak Ada Ampun

        Seorang juru bicara pemerintah tidak membalas telepon untuk dimintai komentar. Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataan yang dibuat oleh kedua belah pihak sejak sambungan telepon dan internet ke wilayah Tigray terputus dan akses ke daerah tersebut dikontrol dengan ketat.

        Sejak konflik meletus pada 4 November lalu, ratusan orang telah tewas dan sekitar 40.000 orang telah melarikan diri ke negara tetangga Sudan.

        Pada hari Senin, Amerika Serikat menyerukan mediasi antara pemerintah federal Ethiopia dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).

        "Amerika Serikat menyerukan mediasi di #Ethiopia dan mendukung upaya yang dipimpin oleh @CyrilRamaphosa dan @_AfricanUnion untuk mengakhiri konflik tragis ini sekarang," kata Dewan Keamanan Nasional pemerintah AS dalam sebuah postingan di Twitter pada Senin malam.

        Sebelumnya Pemerintah Ethiopia menolak upaya mediasi yang diajukan Uni Afrika (UA). Sebaliknya, Ethiopia mengatakan pasukan mereka telah merebut sejumlah kota dalam perjalanan mereka menuju Ibu Kota yang dikuasai pemberontak di wilayah Tigray utara.

        Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian tahun lalu untuk pakta perdamaian dengan Eritrea, menyatakan akan menangkap para pemimpin kelompok pemberontak TPLF sebelum berdialog.

        "Berita yang beredar bahwa utusan akan melakukan perjalanan ke Ethiopia untuk menengahi antara Pemerintah Federal dan unsur kriminal TPLF adalah palsu," tweet pemerintah pada Ethiopia.

        Senin kemarin, tank-tank militer Ethiopia telah mengepung Tigray dan mengancam warga sipil yang terkepung bahwa "tidak ada ampun" jika mereka tidak menyelamatkan diri sebelum serangan terakhir diluncurkan. Serangan terakhir akan diluncurkan untuk mengusir para pemimpin regional yang membangkang.

        "Mulai sekarang, pertempuran akan menjadi pertempuran tank," kata juru bicara militer Ethiopia Kolonel Dejene Tsegaye Sabtu malam, menegaskan bahwa tentara berbaris di Ibu Kota Tigray; Mekele, dan akan mengepungnya dengan tank.

        "Orang-orang kami di Mekele harus diberi tahu bahwa mereka harus melindungi diri dari artileri berat," lanjut dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: