Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dituding Dewakan Habib Rizieq, PA 212: Islam Larang Kultuskan Seseorang!

        Dituding Dewakan Habib Rizieq, PA 212: Islam Larang Kultuskan Seseorang! Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
        Warta Ekonomi, Solo -

        Persaudaraan Alumni (PA) 212 membantah bila pihaknya sangat mendewakan sosok yang mengaku keturunan nabi. Hal ini membantah pernyataan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma'arif.

        Humas PA 212 Jawa Tengah Ustaz Endro Sudarsono mengatakan, baik PA 212 maupun ormas Islam lainnya di Kota Solo, seperti DSKS maupun Laskar Umat Muslim Surakarta (LUIS) tidak pernah mendewakan Habib Rizieq Shihab maupun Abu Bakar Ba'asyir.

        "Kalau kami dari PA 212 maupun dari ormas Islam seperti dari DSKS maupun LUIS tidak pernah mendewakan siapa pun. Mengkultuskan siapa pun baik itu Habib Rizieq maupun Abu Bakar Ba'asyir tidak pernah," ujarnya saat ditemui di Masjid Baitussalam, Tipes, Solo, Selasa (24/11/2020).

        Baca Juga: Tolak Habib Rizieq, Elemen Warga Surabaya Diserang Kelompok Tanpa Identitas

        Menurutnya, dalam ajaran Islam, sangat dilarang untuk mendewakan seseorang bahkan sampai mendewakan. Penyambutan luar biasa kedatangan Habib Rizieq Shihab dinilai Ustaz Endro sebagai suatu kewajaran. Termasuk diwujudkan dengan pemasangan baliho atau spanduk.

        "Mengkultuskan sampai mendewakan atau mengkultuskan seseorang itu sudah sangat jelas dilarang oleh ajaran kami, ajaran Islam. Sehingga penyambutan Habib Rizieq itu sah-sah saja dilakukan, suatu kewajaran bukan sebagai bentuk mengkultuskan," tegasnya.

        Ditambahkan Ustaz Endro, sebagai sesama muslim sudah sewajarnya mempererat tali silaturahmi sesama muslim. Apalagi, sosok Habib Rizieq termasuk sosok yang cukup vokal dan berani menyampaikan kebenaran. Sehingga karena keberaniannya itulah, sesuatu yang sangat dirindukan umat muslim.

        "Beliau (Habib Rizieq Shihab) adalah tokoh ulama yang cukup vokal. Jadi umat mendambakan ulama yang kritis, ulama yang independen," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: