Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Produk Syariah Masih Menjanjikan di Tengah Pandemi

        Produk Syariah Masih Menjanjikan di Tengah Pandemi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meyakini peluang meningkatkan produksi produk halal masih ada. Khususnya permintaan di tingkat global meski kondisi perekonomian nasional lesu akibat pandemi Covid-19.

        "Walaupun tumbuh negatif, saya tetap melihat peluang bahwa permintaan produk halal global masih tetap dapat dimanfaatkan, mengingat ekspor produk halal kita yang masih kecil," tutur Ma'ruf saat membuka Indonesia Islamic Festival (IIFEST) 2020 pada Kamis (26/11/2020).

        Ma'ruf mengatakan ekonomi syariah juga terdampak pandemi seperti halnya kegiatan ekonomi konvensional. Namun, secara global, perlambatan ekonomi syariah tidak lebih parah dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia secara keseluruhan.

        Baca Juga: Indonesia Gagas Penguatan Ekonomi Halal di Forum IMT-GT

        "Pertumbuhan ekonomi dunia akibat Covid-19 mengalami kontraksi 5,2%, sedangkan ekonomi Islam global mengalami kontraksi 2,5%," ujarnya.

        Ma'ruf mengatakan ekonomi syariah memiliki potensi sebagai salah satu pilar dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Karena itu, upaya untuk menggairahkan kembali ekonomi dan keuangan syariah pascapandemi menjadi hal yang penting, utamanya untuk mendorong kebangkitan ekonomi nasional. Untuk itu, pembangunan ekosistem yang kondusif bagi ekonomi dan keuangan syariah sangatlah diperlukan.

        "Dengan terbangunnya ekosistem yang kondusif, maka akan semakin banyak masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dan keuangan syariah, upaya pemulihan akan semakin cepat," tambahnya.

        Lebih lanjut Wapres menyebutkan, salah satu karakteristik utama ekonomi Indonesia ialah besarnya peran usaha mikro dan kecil (UMK) yang dijalankan oleh umat. Bahkan, dalam kondisi krisis seperti saat ini, sektor UMK yang menjadi salah satu pendorong utama karena sektor keuangan tidak dapat menjadi akselerator pemulihan ekonomi akibat korporasi mengurangi aktivitas produksi dan investasinya.

        "Oleh sebab itu, pengembangan usaha mikro kecil dan juga menengah (UMKM) termasuk dalam prioritas pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," tambahnya.

        Baca Juga: Sri Mulyani Bawa Kabar Bahagia: Ekonomi RI Terbaik Kedua Dunia Setelah China!

        Untuk itu, ia menekankan pentingnya memperkuat kapasitas pelaku usaha bisnis syariah skala mikro, kecil, dan menengah. Terutama dalam melayani kebutuhan dasar masyarakat selama pandemi. 

        Penguatan dilakukan antara lain dengan memfasilitasi pelaku usaha mikro dan kecil tersebut agar dapat melanjutkan produksi serta memperluas pangsa pasar dan memasarkan produknya secara efisien.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: