Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Eh Buset!! Rocky Gerung Bilang Istana Tempat Setan Gentayangan: Iblis-Iblis..

        Eh Buset!! Rocky Gerung Bilang Istana Tempat Setan Gentayangan: Iblis-Iblis.. Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Rocky Gerung turut memperbincangkan sepak terjang mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo di dunia politik.

        Menurut dia, Gatot tidak bisa dipungkiri memiliki banyak masalah. Bahkan, Gatoto pernah disebut sebagai teman dari konglomerat, dan pernah disebut dalam isu privatnya oleh banyak media.

        Namun, meski begitu, ia menilai Gatot bisa menantap Indonesia ke arah yang lebih jauh berbekal serangan-serangan. Baca Juga: Punya Kesamaan Poros, Habib Rizieq & Gatot Nurmantyo Kirim Sinyal Koalisi?

        Selain itu, ia menilai Gatot saat ini sedang melakukan pertandingan moral dengan istana.

        "Tetapi kalau kita mau ukur misalnya apakah Gatot dalam segi-segi itu angkanya di bawah angka dari mereka yang ada di istana sekarang?" ujarnya dalam kanal YouTube Refly Harun, Rabu (2/11/2020). Baca Juga: Pasukan Rizieq, FPI Coba Gertak Istana, Eh Langsung Disamber: Negara Nggak Takut!

        "Kan Gatot melakukan pertandingan moral tuh. Lain misalnya kalau di istana itu malaikat Gatot udah pasti dijeblosin ke neraka kan," sambungnya.

        Lebih lanjut, Rocky menyebut Istana adalah setan gentayangan 24 jam karena iblis-iblis istana hidup dengan motif-motif.

        "Itu mungkin yang tidak terbaca secara faktual, tapi publik menangkap kesan itu. Dan iblis istana itu nggak punya alamat tetap, bisa berpindah-pindah dia lokasinya," imbuh Rocky.

        Lebih lanjut, ia pun menganggap Gatot mampu menuntujkkan ketegasn karena dalam beberapa bulan terkahir Gatot konsisten untuk menyatakan diri tidak takut pada kekuasaan.

        "Dan itu menimbulkan harapan baru kepada politik yang sering kali dianggap bahwa politik itu begitu ditodong oleh amplop berhenti, begitu ditodong oleh jabatan berhenti itu," sambungnya.

        Ia juga menyoroti keputusan Gatot untuk menolak hadir di istana saat pemberian penghargaan bintang mahaputra.

        "Itu sinyal moral yang bagus. Bahwa dia bisa bedakan antara peristiwa politik pemberian itu dan lambang dari medali itu. Jadi dia memilih lambangnya, peristiwa politiknya dia abaikan," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: