Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Percepat Proses Klaim Nasabah, Allianz Indonesia Maksimalkan Penggunaan AI

        Percepat Proses Klaim Nasabah, Allianz Indonesia Maksimalkan Penggunaan AI Kredit Foto: Allianz
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Allianz Indonesia konsisten mengembangkan ragam inovasi digital selama beberapa tahun terakhir. Mulai dari pembelian polis hingga pengajuan klaim, seluruh proses di Allianz telah berbasis digital dan dirancang untuk melayani Nasabah dengan efektif dan efisien.

        Proses klaim merupakan moment of truth dari sebuah perusahaan asuransi. Itulah sebabnya, saat nasabah sedang mengalami risiko, Allianz Indonesia berusaha agar nasabah dapat tetap merasa tenang dan fokus pada proses pemulihan, dan tidak perlu khawatir tentang tagihan rumah sakit atau perawatan yang didapatkan.

        Untuk memastikan proses klaim asuransi kesehatan dapat dilakukan secara cepat, Allianz Indonesia sepenuhnya melakukan otomasi proses klaim asuransi kesehatan–mulai dari pengajuan secara digital hingga proses pembayaran. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memproses lebih dari 95% klaim digital asuransi kesehatan dalam kurun waktu 48 jam.

        Baca Juga: #ProteksiCumaCuma: Kolaborasi Allianz Indonesia dan GoPay

        Lebih daripada itu, perusahaan juga meningkatkan performanya hingga saat ini. Lebih dari 30% klaim digital asuransi kesehatan telah berhasil dibayarkan dalam waktu 24 jam. Angka ini tentu jauh lebih baik dibandingkan proses manual yang bisa memakan waktu hingga tujuh hari kerja. Hingga Oktober 2020, Allianz Indonesia telah membayarkan sebanyak 150.000 kasus klaim, dengan total nilai klaim lebih dari Rp490 miliar.

        Realisasi komitmen Allianz Indonesia ini tak luput dari peran Artificial Intelligence (AI). Seperti diketahui, AI atau kecerdasan buatan adalah simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya.

        Teknologi AI yang dikembangkan oleh perusahaan sejak 2019 ini memberikan insight yang lebih dalam, membantu perusahaan memprediksi penjualan, mendukung pelayanan nasabah, hingga mempercepat analisis dan pengambilan keputusan di proses klaim.

        Sejak diimplementasikan di tahun 2019, penggunaan teknologi AI ini turut berdampak positif terhadap peningkatan kepuasan Nasabah. Data terbaru di Oktober tahun ini, nasabah memberikan rating 4.4/5.0 untuk tingkat kepuasan nasabah (customer satisfaction score) terhadap layanan klaim asuransi kesehatan Allianz Indonesia.

        "Kini, kami mencapai milestone baru dalam transformasi digital kami dengan memaksimalkan teknologi Artificial Intelligence ke dalam proses analisa klaim,” ungkap Mike Sutton, Chief Digital Officer Allianz Life Indonesia, Sabtu (5/12/2020).

        Teknologi tentu berperan sangat penting untuk membantu dalam proses klaim, tak hanya membuat proses pembayaran klaim lebih cepat dan akurat, namun juga menjaga konsistensi pengambilan keputusan dalam klaim Nasabah.

        Teknologi AI dalam proses klaim juga membantu mendeteksi aktivitas yang mengandung unsur kecurangan atau penipuan (fraud) lebih cepat dan lebih dini. Melalui teknologi AI, perusahaan mampu menganalisis lebih dari 7.500 pengajuan klaim setiap bulannya, memberikan hasil dua kali lebih banyak dari proses analisis manual.

        Baca Juga: Pendapatan Merosot, SBI Cetak Laba Kotor Rp2 Triliun

        "Saat ini kami dapat mendeteksi kasus klaim terkait aktivitas fraud dengan akurasi AI lebih dari 80%. Hasilnya, kami dapat mempercepat seluruh proses klaim nasabah yang dinyatakan wajar dan memberikan pengalaman yang lebih baik ke nasabah," ungkap Alexander Kurth, Chief Data Officer, Allianz Life Indonesia.

        Alex menambahkan, perusahaan akan terus memperkuat kapasitasnya dalam memitigasi aktivitas potensi fraud bukan hanya untuk klaim asuransi kesehatan, tapi juga lini bisnis lainnya.

        "Dengan melakukan semua hal tersebut, perusahaan bisa menekan pengeluaran untuk pembayaran klaim fiktif dan meningkatkan cost efficiency, sehingga iklim bisnis perusahaan bisa tetap terjaga dan kondusif," tambah Alex.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: