Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Melawan arus, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melaju 2.07% atau 120.28 poin ke level 5.930,76 dengan sektor Aneka Industri meraya 2.45% dan Industri Dasar 3.72% yang memimpin penguatan pada indeks sektoral di saat data cadangan devisi untuk bulan November tecatat turut sekitar US$100 juta.
Kenaikan indeks dipicu oleh pergerakan saham seperti PT Barito Pacific Tbk (BRPT) milik pengusaha Prajogo Pangestu melambung 8.9%, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) milik Sinarmas Grup mendaki 11.3%, dan saham perusahaan distrubutor vaksin PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengganas hingga naik 24.8%. Kemudian, saham-saham perbankan juga menjadi leader pergerakan IHSG diawal pekan.
Baca Juga: Perkasanya Gak Ada Obat, IHSG Menguat 2,13% pada Penutupan Sesi II
“Optimisme investor terhadap kedatangan vaksin covid-19 menjadi yang utama. Saham-saham yang berhubungan seperti KAEF, INAF dan IRRA menjadi yang auto rejection atas. Investor asing tercatat net buy sebesar 359.45 miliar rupiah dengan saham BBCA, BBRI dan ASII menjadi top net buy value investor asing,” kata Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, di Jakarta, Senin (7/12/2020).
Baca Juga: Asing Boyong IHSG Jadi Jawara: BCA, Astra, dan Mandiri Cetar Membahana!
Menurut Lanjar, secara teknikal IHSG menguat dengan break out resistance 5900 yang juga mengkonfirmasi break out upper bollinger bands. Indikator Stochastic dan RSI memang telah cukup tinggi namun terlihat optimisme investor pada indikator Money Flow Index yang menguat.
“Sehingga pada perdagangan selanjutnya IHSG berpotensi menguat uji resistance psikologis 6000 dengan support resistance 5855-6000. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal; AGII, INDF, TLKM, TOWR, UNVR,” terang Lanjar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri