Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ibu Hamil dan Balita Perlu Gizi Seimbang Agar Tetap Sehat saat Pandemi Covid-19

        Ibu Hamil dan Balita Perlu Gizi Seimbang Agar Tetap Sehat saat Pandemi Covid-19 Kredit Foto: Freepik.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dampak pandemi Covid19 telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pemenuhan nutrisi, terutama bagi anak-anak. Harus diakui, masa pandemi, menjadi tantangan besar bagi seluruh keluarga dalam menyediakan makanan bergizi dan seimbang. 

        Di sisi lain, masih banyak yang tidak menyadari, bahwa syarat generasi emas mendatang yang unggul adalah dengan melakukan investasi yang benar bagi ibu dan anak di aspek nutrisi. Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Pembiayaan CIMB Niaga Syariah Tumbuh 4,7 Persen

        Karena itu, di masa pandemi pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan, dan pemerintah daerah telah mengupayakan tambahan asupan nutrisi bagi masyarakat yang memerlukan, terutama pemberian makanan sehat dan seimbang. 

        Hal ini untuk menghindari adanya generasi pandemi sebagaimana terjadi pada saat krisis ekonomi 1997/1998 di mana terjadi peningkatan angka malnutrisi. Baca Juga: 6 Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia | Infografis

        Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun telah membuat panduan Gizi Seimbang di Masa Pandemi Covid-19, yang ditujukan untuk ibu hamil dan balita yang tinggal di zona merah Covid-19.

        "Untuk menghadapi situasi pandemi Covid-19 ini, diperlukan adanya panduan gizi seimbang pada masa pandemi Covid-19. Panduan ini berisi tentang cara melindungi keluarga dari penularan virus corona, dan cara meningkatkan daya tahan tubuh dengan gizi seimbang," tulis Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes dr. Rr. Dhian Probhoyekti dalam sambutannya di buku panduan, dikutip Rabu (9/12).

        Dhian menjelaskan, Covid-19 bisa dicegah dengan makanan gizi seimbang, karena itu ia mengajak agar keluarga , terutama ibu hamil mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan sehat karena dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menurunkan risiko penyakit kronis dan penyakit infeksi.

        Kemudian, penting untuk mencoba berbagai masakan dan makanan saat di rumah, untuk memastikan keluarga tidak menjadi bosan dengan makanan yang sama.

        Hal lain, konsumsi makanan bergizi seimbang yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan.

        Juga, selalu batasi pemakaian gula, garam dan lemak. Adapun batasan asupan gula dalam sehari adalah 50 gram atau setara 4 sendok makan, batasan lemak 5 sendok makan atau 67 gram minyak, dan garam maksimal 1 sendok teh atau 5 gram.

        Konsumsi suplemen multivitamin jika di perlukan. Kemudian, hindari rokok dan minuman beralkohol. Istirahat teratur dan tidur yang cukup. Rileks dan kendalikan emosi.

        "Melakukan aktivitas fisik, tapi jangan berlebihan karena olahraga atau aktivitas fisik harus dilakukan dengan intensitas ringan atau sedang, untuk meningkatkan kekebalan tubuh," ujar Dhian. 

        Selain itu, pastikan juga keamanan pangan, dengan mengacu sesuai standar World Health Organization (WHO), antara lain cuci bersih tangan dengan sabun di air mengalir sebelum menyiapkan makanan atau bahan makanan dan mencuci bahan makanan yang akan diolah.

        Pisahkan penyimpanan serta bedakan pisau dan talenan, untuk bahan makanan mentah dengan makanan matang.

        Memasak dengan benar dan matang, terutama bahan makanan protein hewani. Kemudian, simpan makanan matang pada suhu yang tepat dan aman.

        Kemenkes mengingatkan, sebagaimana sudah disampaikan oleh Unicef bahwa  

        semua pihak, perlu menyelamatkan anak dari paparan virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19. 

        UNICEF juga  melaporkan bahwa akan terjadi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dari pandemi Covid-19 ini. Kerusakan itu terjadi pada kesehatan, pendidikan, dan nutrisi anak-anak di seluruh dunia. 

        Gangguan layanan pada fasilitas kesehatan dan melonjaknya angka kemiskinan merupakan ancaman terbesar bagi anak-anak. Semakin lama krisis berlangsung, semakin besar dampaknya pada pendidikan, kesehatan, gizi, dan kesejahteraan anak-anak. Menurut Unicef, anak-anak pun rentan terinfeksi Covid-19.

        Dhian mengingatkan, memenuhi nutrisi anak merupakan hal yang sangat penting karena masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan.

        Masa kanak-kanak adalah masa yang menentukan akan seperti apa mereka kedepannya. Jika dalam masa anak-anak pemenuhan nutrisinya kurang baik, maka bisa saja pertumbuhannya terganggu atau kelak ia akan mudah terserang penyakit ketika dewasa.

        Karena itu, masa pandemi Covid-19 bukanlah alasan untuk tidak memperhatikan nutrisi anak, walaupun sebagian besar pendapatan orangtua berkurang. Ia mengajak para orangtua bisa memprioritaskan untuk membeli makanan bagi si anak dengan kandungan gizi seimbang. 

        Misalnya daripada memesan layanan antar makanan atau makan di restoran, lebih baik uangnya dibelikan makanan yang sehat dan dimasak sendiri. Karena banyak dapat dijumpai bahan makanan bergizi dengan harga murah seperti telur atau sayuran misalnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: