Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Orang yang Tak Kuliah Lebih Bahagia dari Lulusan Sarjana, Peneliti Ungkap Penyebabnya

        Orang yang Tak Kuliah Lebih Bahagia dari Lulusan Sarjana, Peneliti Ungkap Penyebabnya Kredit Foto: Unsplash/Element5 Digital
        Warta Ekonomi, London -

        Lulusan sarjana diketahui kurang bahagia daripada orang muda yang tidak melanjutkan ke universitas.

        Hal ini diungkapkan penelitian yang dilakukan badan publik di luar Departemen Pendidikan, Office for Students yang berbasis di Inggris.

        Baca Juga: Buruan Daftar! BUMN Ini Buka Lowongan Kerja Buat Lulusan Sarjana

        Badan Statistik Pendidikan Tinggi ini mensurvei lebih dari 215.000 lulusan 15 bulan setelah mereka menyelesaikan gelar sarjana atau pascasarjana.

        Populasi umum dengan skor kecemasan sangat rendah mencapai 40,9 persen. Di antara lulusan yang berhasil mendapatkan pekerjaan penuh waktu hanya 27,5 persen yang memiliki skor kecemasan rendah.

        Namun, 32,6 persen dari lulusan pekerjaan penuh waktu itu mendapat skor sangat tinggi untuk perasaan apa yang mereka lakukan dalam hidup itu bermanfaat. Sedangkan proporsinya adalah 36,1 persen responden pada populasi umum.

        Dari penelitian ini diketahui lulusan kulit hitam memiliki proporsi skor kebahagiaan sangat tinggi, disusul lulusan Asia dan kulit putih.

        Mereka yang kuliah lebih cemas daripada rekan-rekan mereka yang tidak kuliah. Lalu mereka yang menganggur melaporkan tingkat ketidakpuasan tertinggi dengan kehidupan mereka.

        Dalam hal kebahagiaan, semua lulusan cenderung tidak mendapat skor yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan populasi umum.

        Meskipun lulusan perempuan merasa jika mereka melakukan hal-hal yang lebih berharga dalam hidup mereka daripada rekan laki-laki mereka. Namun mereka tercatat jauh lebih cemas. Data terbaru juga menunjukkan jika perempuan cenderung berpenghasilan lebih rendah.

        Studi tersebut juga menemukan lulusan yang lebih tua cenderung tidak merasakan ketidakpuasan dengan kehidupan mereka dan umumnya lebih bahagia daripada rekan-rekan mereka yang lebih muda.

        Mereka yang belajar paruh waktu di universitas juga memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak.

        “Pendidikan tinggi dapat memiliki dampak transformasional dan banyak lulusan yang memiliki kehidupan dan karier yang memuaskan,” terang The Office for Students kepada The Times.

        “Ada berbagai faktor yang memengaruhi jalur yang diambil lulusan dan memengaruhi perasaan sejahtera mereka,” ujarnya.

        “Penting jika universitas dan perguruan tinggi mempersiapkan siswanya untuk dunia kerja, menyadari tantangan yang dihadapi lulusan di pasar tenaga kerja saat ini,” ungkapnya.

        “Data ini akan berguna dalam pekerjaan kami untuk memastikan semua siswa, dari mana pun mereka berasal, memiliki pengalaman pendidikan tinggi yang memperkaya kehidupan dan karier mereka,” lanjutnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: