Inilah 5 Mata Uang di Dunia yang Paling Sulit Dipalsukan, Indonesia Ada?
Pemalsuan uang bukan hanya terjadi dalam film aksi dan juga novel detektif, tetapi kerap ada di dunia nyata. Buktinya, hampir setiap hari bank sentral dan pemerintah bekerja lebih keras menghentikan penipu memalsukan uang.
Dikutip dari sejumlah sumber, Warta Ekonomi, Kamis (10/12/2020) membuat daftar 5 mata uang yang paling sulit dipalsukan di dunia, berikut selengkapnya.
1. Dolar Selandia Baru
Mata uang dari Negeri Kiwi adalah salah satu uang yang paling sedikit dipalsukan di dunia. Meskipun tingkat pemalsuan mata uang mereka rendah dibanding negara lain, pemerintah Selandia Baru tetap berhati-hati membuat uang dalam bentuk kertas dan koin.
Dolan Selandia Baru dirancang lebih sulit untuk dipalsukan karena terbuat dari polimer (sejenis plastik). Bukan cuma itu, beberapa fitur keamanan yang membuatnya sulit dipalsukan seperti gambar transparan dan gambar timbul yang dapat diraba.
2. Krone Norwegia
Krone Norwegia masuk dalam daftar ini karena dalam catatan 2017 pemerintah hanya menemukan 20 dari 50 uang krone kertas palsu. Seiring kemajuan teknologi, Norwegia pada 2019 merilis uang kertas baru dengan keamanan seperti filamen yang transparan yang membuat uang ini sulit dipalsukan.
Uang terbitan 2019 itu juga didapuk sebagai mata uang yang terindah di dunia. Gambar di dalamnya menampilkan mercusuar yang berada di tititk paling utara norwegia yang di sisinya terdapat kapal viking.
3. Won Korea Selatan
Korea Selatan adalah salah satu negara pemilik mata uang teraman di dunia berkat catatan di awal 2020 terkait adanya penurunan 19 persen pemalsuan uang. Tren penurunan, menurut Bank of Korea (BOK), telah dimulai pada akhir 2017.
Bukan hanya dikatakan paling aman, Won Korea juga menampilkan gambar yang cukup cantik, dengan warna cerah dan tokoh di Korea Selatan. Meski memiliki mata uang yang sulit dipalsukan, warga Korea Selatan dikenal sebagai salah satu pemalsu mata uang yang paling canggih.
4. Dolar Kanada
Tingkat keamanan mata uang Kanada yang cukup tinggi diperoleh dari peralihan bahan baku dari kertas ke plastik yang berbahan dasar polypropylene. Perubahan besar ini terjadi sejak 2011 juga menambahkan sejumlah fitur keamanan seperti bagian transparan berbentuk daun Maple yang mempunyai nomor tersembunyi.
Hasilnya, Royal Canadian Mounted Police (RCMP) mencatat ada penurunan signifikan sebesar 74 persen pada 2015, terkait pemalsuan uang di negara itu.
5. Yuan China
Demi mengurangi angka pemalsuan, sejak 2015 China merilis uang kertas barunya senilai 100 yuan. Meski gambar yang terpampang masih menampilkan Mao Zedong, uang kertas baru ini memiliki fitur keamanan yang lebih canggih, salah satunya perubahan warna uang dari emas ke hijau jika sudutnya disesuaikan.
Yang lain adalah seperti gais pengaman baru di sebelah kanan uang kertas itu yang berubah dari merah muda ke hijau. Ini juga sebagai respons meningkatnya keamanan setelah bahan material uang diganti dari kertas ke plastik, yang terbukti perlindungannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: