Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Disabilitas Bukan Halangan, Tetap Semangat di Masa Pandemi Covid-19

        Disabilitas Bukan Halangan, Tetap Semangat di Masa Pandemi Covid-19 Kredit Foto: Readies
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dampak pandemi COVID-19 sangat dirasakan oleh penduduk rentan. Selain sektor ekonomi informal, pandemi COVID-19 juga berdampak kepada penyandang disabilitas.

        Para pekerja harian maupun siswa penyandang disabilitas sebagai salah satu kelompok rentan terpaksa baradaptasi lebih keras dari masyarakat pada umumnya dalam kondisi seperti ini.

        Eva Rahmi Kasim, Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial, menjelaskan, "penyandang disabilitas tanpa COVID-19 saja sudah mengalami banyak hambatan, apalagi dengan adanya COVID-19. Dengan adanya pembatasan protokol kesehatan, aktivitas dan ruang penyandang disabilitas semakin sempit."

        Baca Juga: Gak Kompak! WHO Bilang Sunnah, PBB Justru Vaksinasi Wajib buat Semua Orang

        Hal itu disampaikannya dalam acara Dialog dalam rangka memperingati Bulan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (8/12/2020).

        Di sisi pendidikan, Budi Prasodjo, Kepala Sekolah SLB/G Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala, juga menyampaikan, ada beberapa hambatan yang dirasakan saat pandemi COVID-19 oleh para siswa berkebutuhan khusus.

        "Proses pembelajaran dari rumah yang kini berlaku juga menjadi tantangan tersendiri, karena tidak semua orang tua bisa mendampingi anak berkebutuhan khusus dalam proses belajar mengajarnya," ungkapnya.

        Lebih lanjut lagi Budi menceritakan bahwa proses adaptasi digital menjadi tantangan yang membutuhkan waktu panjang untuk diperkenalkan kepada siswa berkebutuhan khusus. Sementara sebelum pandemi ini proses pembelajarannya dilakukan secara interaktif dan berkontak langsung.

        Tantangan juga dirasakan oleh Achmad Zulkarnain, Fotografer Difabel. "Bicara pandemi, tidak hanya saya, tapi teman (difabel) yang lain juga tengah dalam masa sulit. Tapi, ini soal bagaimana kita membangun motivasi diri agar bisa berusaha tenang dan bertahan dalam kondisi ini. Lalu bicara omzet, pendapatan saya turun dari 100% menjadi hanya 10%. Pasalnya, saya terbiasa bekerja bersama orang banyak kini terbatas untuk berkolaborasi," terangnya.

        Kementerian Sosial (Kemensos) telah berupaya memperbaiki sistem sehingga para penyandang disabilitas ini bisa mendapatkan bantuan sosial dalam rangka memperkuat jaringan pengaman sosial di masa pandemi COVID-19.

        "Mereka yang masuk kelompok rentan seperti penyandang disabilitas kini bisa mendapatkan bantuan sosial. Jadi bantuan sosial tidak hanya diberikan kepada mereka yang masuk ke dalam kelompok 40% termiskin terbawah saja yang mendapatkan bantuan," ujar Eva Rahmi.

        Tidak berhenti di situ saja, pada Desember ini Kemensos juga meluncurkan situs creativedisabilitygallery.com, sebagai galeri virtual bagi segala hasil kreativitas para penyandang disabilitas.

        "Website ini sebagai jembatan marketplace sekaligus menjadi wadah pembuktian bahwa penyandang disabilitas melek digital. Sudah lebih dari satu juta pengunjung yang mengunjungi website ini, dengan ratusan penyandang disabilitas yang ikut berpartisipasi di dalamnya," terang Eva Rahmi.

        Masa pandemi tidak menyurutkan semangat para pendidik siswa berkebutuhan khusus, berbagai upaya dilakukan untuk tetap dapat semaksimal mungkin mendidik para siswanya.

        Budi Prasodjo menjelaskan, "para pendidik, pendamping bekerja sama dengan orang tua murid merumuskan cara terbaik disesuaikan dengan kondisi siswa maupun orang tua serta lingkungannya. Kami memberikan panduan kegiatan bagi siswa, jadwal rutin kunjungan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, serta menjaga kondisi emosional para siswa agar tetap semangat."

        Tidak ingin hanya berpangku tangan menerima nasib, kepada penyandang disabilitas lainnya, Achmad Zulkarnain berpesan agar terus termotivasi mengembangkan diri di masa sulit ini.

        "Kita bersyukur pemerintah sudah membuka peluang untuk teman-teman disabilitas. Dari peluang pendidikan, peluang bekerja, dan peluang bersosial. Nah, sekarang tugas kita sebagai anak-anak disabilitas, memastikan dapat menggunakan peluang tersebut dengan baik," ungkapnya. "Selain vaksin tentunya kita butuh dukungan pemerintah untuk menciptakan UMKM-UMKM bagi para difabel berkarya, tidak saja bagi dirinya tapi juga bagi masyarakat."

        Menanggapi kedatangan vaksin COVID-19, Budi Prasodjo menyatakan harapan besar bagi para difabel. "Dengan kehadiran vaksin ini kami menyambut dengan senang, karena dengan adanya vaksin bisa mencegah kami dari paparan COVID-19 kemudian yang terpenting apabila kita punya kekebalan, kegiatan-kegiatan bisa berjalan seperti biasanya," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: