Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Content Marketing?

        Apa Itu Content Marketing? Kredit Foto: Unsplash/Marvin Meyer
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Konsep dari content marketing telah ada selama ratusan tahun dan disiplin ini telah mendapatkan popularitas yang luar biasa sejak tahun 2007, menurut Google Trends. Saat ini, strategi yang digunakan bisnis Anda untuk menemukan target publiknya sangat berbeda dari beberapa dekade yang lalu. Pemasaran konten atau content marketing telah menjadi salah satu teknik era digital yang paling efektif dalam menemukan klien potensial serta mempertahankan klien yang telah membeli sesuatu.

        Pemasaran konten tidak hanya digunakan untuk menarik orang-orang yang tertarik terhadap proposal merek Anda, tetapi juga merupakan cara terbaik untuk mengirimkan identitas dan nilai bisnis Anda sekaligus membantu Anda untuk mengamankan tempat dalam kehidupan sehari-hari orang-orang ini melalui penggunaan media sosial.

        Baca Juga: Apa Itu Paid Marketing?

        Mari pelajari lebih dalam tentang konsep ini.

        Pengertian Content Marketing

        Content marketing atau pemasaran konten adalah proses dalam membuat konten yang berkualitas dan relevan untuk menarik, memperoleh, dan melibatkan audiens Anda. Pembeli dan pelanggan saat ini dibanjiri oleh lebih banyak pesan pemasaran daripada sebelumnya, yaitu sebanyak lebih dari 2.900 pesan per hari. Ini menciptakan lingkungan yang menantang pemasar dengan tugas untuk menghasilkan konten yang menarik dan tidak akan hilang dalam keadaan statis.

        Strategi pemasaran konten yang dibuat dengan baik menempatkan bisnis Anda pada posisi teratas di antara kompetitor Anda sehingga dapat membangun preferensi merek saat Anda menginformasikan dan mendidik pembeli. Memberikan konten yang bermanfaat dan menghibur dapat membentuk ikatan yang kuat antara brand dengan pelanggan yang terus tumbuh dari waktu ke waktu.

        Secara tradisional, pemasar harus bisa "menarik perhatian" dari media orang lain melalui iklan bergambar di situs web, stand di pameran dagang, atau email yang dikirim ke daftar third-party. Pemasaran konten, di sisi lain, memungkinkan pemasar menjadi penerbit dengan membangun audiens mereka sendiri dan menarik perhatian mereka sendiri. Dengan membuat dan mendistribusikan konten yang menurut pembeli bermanfaat, pemasar meningkatkan kesadaran dan preferensi brand mereka dengan membangun hubungan kepercayaan dengan konsumen saat mereka bergerak melalui corong penjualan.

        Selain itu, pemasaran konten dianggap sebagai strategi yang lebih murah daripada strategi pemasaran yang lain. Ini bisa memiliki awal yang sedikit lebih lambat saat perpustakaan konten Anda berkembang dan menjangkau audiens yang lebih besar. Saat ini, sebanyak 41% pemasar B2B berfokus pada konten yang berkaitan dengan perjalanan pembelian pelanggan, tetapi banyak bisnis yang gagal menghasilkan konten yang dipersonalisasi dan didedikasikan untuk setiap tahap siklus pembelian.

        Pesan yang dipersonalisasi tidak hanya untuk menargetkan audiens sesuai kriteria demografis atau firmografis, tetapi juga secara proaktif menghasilkan konten yang sesuai untuk setiap tahap perjalanan pembeli. Delapan puluh lima persen (85%) konsumen memercayai solusi meluangkan waktu untuk memandu mereka melalui berbagai jalur menuju keputusan daripada hanya mencoba membuat pilihan itu untuk mereka. Jenis konten ini menunjukkan kepada konsumen bahwa Anda mengakui dan menghargai kemampuan mereka untuk dapat mengevaluasi dan membuat keputusan sendiri.

        Komponen Content Marketing

        Pemasaran konten dapat memiliki berbagai bentuk. Untuk melakukannya dengan benar, Anda harus menentukan jenis konten apa yang lebih disukai oleh calon pembeli Anda.

        Postingan blog: gunakan strategi pemasaran konten kedalam strategi blog Anda. Blog perusahaan dapat dan harus digunakan untuk mempromosikan silang konten lainnya yang akan membantu menjaga posting pada jadwal yang konsisten. Jika Anda tidak memiliki anggota tim pemasaran yang memahami pengoptimalan mesin telusur (SEO), ini adalah salah satu area tempat Anda mungkin ingin berkonsultasi dengan profesional untuk dapat menggunakan strategi ini dengan baik.

        E-book: Konten e-book harus mengikuti semacam struktur naratif dan menyertakan banyak desain visual yang berkualitas. Tujuan e-book adalah untuk mendidik, tetapi penting untuk menjaga konsistensi bahasa dengan brand voice Anda.

        Video: Trik untuk menggunakan video secara efektif sebagai bagian dari strategi konten adalah menjaganya tetap relevan sehingga Anda tidak dipaksa untuk terus menghabiskan waktu dan uang untuk membuat lebih banyak video. Konten video berkualitas tinggi juga dapat digunakan untuk mengekspos brand Anda ke audiens YouTube yang besar dan aktif.

        Infografis: Gunakan teks sesedikit mungkin dan biarkan citra atau desain grafis yang menjabarkan informasinya. Jika Anda tidak memiliki seniman grafis internal yang hebat, temukan pekerja lepas (freelance) berbakat yang dapat membuat sesuatu yang indah dan informatif.

        Baca Juga: Apa Itu Organic Marketing?

        Workbooks dan template: Sumber daya ini adalah cara yang bagus untuk menjaga nama brand Anda di depan pembeli sambil terus memberikan informasi. Mereka harus dirancang untuk dicetak dan dibuat seinteraktif dan sepraktis mungkin.

        White papers dan laporan: Materi ini mirip dengan e-book karena bersifat edukatif, tetapi kertas putih dan laporan umumnya tidak didesain secara grafis dan menggunakan bahasa yang sedikit lebih profesional. Mereka juga dapat menciptakan peluang untuk bermitra dengan organisasi lain.

        Slide deck: Slide deck adalah format yang bagus untuk memecah ide kompleks menjadi langkah-langkah sederhana atau potongan berukuran kecil. Buat slide tetap sederhana. Untuk itu, gunakan teks minimal menggunakan satu font saja dan gambar besar di seluruh bagian.

        Case studies: Bangun studi kasus dengan bilangan real dan cerita lengkap. Ini akan membantu menjaga konten tetap fokus pada nilai dan hasil.

        Demo: Di sinilah penilaian, evaluasi, atau uji coba gratis berfungsi dengan baik untuk memulai dialog dan mulai memenuhi syarat prospek yang paling Anda minati sepenuhnya. Jika Anda memiliki produk berbasis e-commerce, Anda dapat memanfaatkan kode diskon untuk digunakan saat transaksi guna menetapkan beberapa urgensi seputar melakukan pembelian.

        Manfaat Content Marketing

        • Strategi ini berfokus pada kepemilikan media daripada hanya meminjamnya.

        • Dapat meningkatkan strategi media sosial Anda.

        • Cara ini membantu memaksimalkan SEO Anda (peringkat dan hasil mesin pencari) karena mesin pencari menghargai bisnis yang menerbitkan konten unik dan berkualitas.

        Content marketing adalah strategi PR yang sukses. Ini memungkinkan Anda mengatasi masalah yang menjadi perhatian pembaca daripada hanya sekadar mempromosikan bisnis Anda.

        • Untuk menciptakan konten yang mendorong trafik masuk dan prospek

        Merencanakan, Menerapkan, dan Mengoptimalkan Content Marketing

        Pemasaran konten adalah strategi jangka panjang. Jadi, meskipun Anda mungkin memiliki awalan yang lambat, masing-masing tahapan ini sangat penting untuk memastikan Anda memiliki dasar yang kuat untuk menyiapkan diri Anda menuju kesuksesan.

        Langkah 1: Buat profil persona utama Anda. Jenis konten apa yang Anda butuhkan? Persona pembeli Anda akan membantu dalam menentukan audiens Anda, apa tantangan, pertanyaan, kebutuhan, dan jenis konten yang mereka suka untuk dikonsumsi. Sementara, tahap pembelian mereka memberitahu Anda apa yang harus dicapai oleh setiap konten.

        Langkah 2: Pahami perjalanan pembeli mereka. Perjalanan membeli memetakan proses pengambilan keputusan pembeli selama pembelian dan akan membantu Anda menentukan konten yang Anda butuhkan. Jenis konten yang berbeda menarik bagi pembeli yang berbeda dalam berbagai tahap perjalanan mereka.

        Dengan memetakan tahapan pembelian, Anda akan lebih memahami proses yang dilalui pembeli saat mempertimbangkan produk atau layanan Anda. Hasilnya, Anda akan dapat mengembangkan strategi konten yang berbicara langsung kepada pembeli di tahap mana pun mereka berada.

        Langkah 3: Pikirkan, lalu buat rencana pemasaran konten Anda. Merencanakan dan membuat konten baru bukan hanya tentang pemetaan dan metrik. Brainstorming dan perencanaan aset dapat menjadi salah satu bagian yang paling menantang dan penting dari pembuatan konten. Untuk mendapatkan inspirasi, Anda memerlukan lingkungan yang dapat menerima dan kemauan dari seluruh tim untuk mencoba hal-hal baru.

        Kalender editorial tidak hanya menjadi tempat Anda melacak, mengoordinasikan, dan berbagi konten yang akan datang, tetapi juga merupakan alat strategis yang membantu tim Anda untuk menjalankan program terintegrasi yang menyertakan konten Anda. Menjaga kalender editorial memastikan bahwa Anda merilis konten pada saat atau waktu yang terbaik, dan bahwa seluruh tim Anda selaras dengan tanggal rilis konten tersebut.

        Baca Juga: Belajar Digital Marketing dari Denny Santoso

        Langkah 4: Buat dan optimalkan konten Anda. Jika Anda memulai dengan konten orisinal dan berkualitas tinggi yang telah Anda investasikan dalam waktu nyata dan uang untuk membuatnya, Anda pasti ingin mendapatkan hasil maksimal dari setiap aset.

        Anda juga ingin memastikan konten Anda tetap segar. Karena jika sebuah konten "ketinggalan zaman", konten yang tidak relevan lagi dapat merusak kredibilitas brand Anda. Untuk memastikan Anda mendapatkan hasil maksimal dari pemasaran konten Anda, ingat tiga R:

        Reorganize: Ini bukan hanya cara yang efisien untuk memompa konten baru, tetapi ini juga cara cerdas untuk menjangkau audiens Anda yang suka mengonsumsi konten dengan cara yang berbeda. Beberapa orang yang Anda pasarkan mungkin menyukai e-book, sementara yang lain lebih menyukai infografis. Dengan menyusun konten secara terstruktur dapat membantu Anda menjangkau lebih banyak orang dengan sedikit usaha.

        Rewrite: Setiap kali aset menunjukkan kinerja tinggi secara konsisten, tandai untuk pembaruan di masa mendatang. Pada akhirnya, jumlah keterlibatan akan mulai menurun sehingga merupakan pertanda baik bahwa sudah waktunya untuk segera memperbarui.

        Retire: Bahkan konten terbaik pun tidak dapat bertahan selamanya. Jika aset konten memerlukan bantuan selain penyegaran desain atau pembaruan sederhana, mungkin sudah waktunya untuk menghentikannya. Konten yang telah melewati tanggal kedaluwarsa akan merusak otoritas dan kredibilitas perusahaan Anda sehingga secara efektif menghentikan semua hasil yang telah didapatkan konten Anda.

        Langkah 5: Luncurkan dan optimalkan. Konten di setiap tahap corong harus diukur menggunakan cara yang berbeda karena setiap tahap memiliki tujuan yang berbeda. Berikut adalah metrik dasar untuk konten tahap awal, menengah, dan akhir:

        • Metrik tahap awal tidak berkaitan langsung dengan pendapatan. Tujuan konten tahap awal Anda adalah untuk membangun brand awareness; buat preferensi untuk merek Anda; mendidik, menghibur, dan melibatkan audiens Anda. Sharing, unduhan, dan tampilan dapat memberitahu Anda apakah konten Anda bisa menarik perhatian dan apakah orang menyukai apa yang mereka lihat atau tidak.

        • Metrik tahap menengah dan akhir seperti pipeline, peluang, dan alokasi pendapatan memberi Anda wawasan tentang bagaimana konten Anda memengaruhi kesepakatan. Untuk aset tahap menengah, Anda sebaiknya mengukur bagaimana konten Anda menghasilkan minat baru dan memengaruhi keuntungan Anda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: