Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Baru 19% UMKM yang Dapat Pembiayaan Bank, Peran Fintech Makin Penting

        Baru 19% UMKM yang Dapat Pembiayaan Bank, Peran Fintech Makin Penting Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan upaya literasi keuangan terhadap fintech bagi UMKM sangat diperlukan untuk menambah akses pembiayaan untuk UMKM.

        "UMKM yang baru mendapatkan pembiayaan perbankan baru hanya sekitar 19,4% jadi sangat rendah, hal ini disebabkan oleh kurangnya literasi pembiayaan UMKM," kata Hanung dalam webinar Menatap Masa Depan Fintech dan UMKM 2021, Selasa (15/12/2020).

        Menurut dia, pemerintah belum memberikan pendampingan karena kurangnya literasi keuangan terhadap fintech lending, maka diperlukan kemitraan off-taker atau agregator untuk membangun literasi tersebut.

        Baca Juga: Bappebti Kembali Blokir 114 Situs Perdagangan Berjangka Ilegal

        Selanjutnya, seperti yang diketahui bersama pandemi Covid-19 telah berdampak luas terhadap perekonomian dunia, tidak terkecuali Indonesia.

        Berdasarkan data dari BPS ekonomi Indonesia di kuartal III 2020 kontraksi minus 3,4%. Bahkan ancaman resesi tidak dapat terhindarkan di Indonesia.

        Namun demikian, dengan asumsi risiko yang memengaruhi outlook ke depan dapat dikendalikan, seperti menurunnya eskalasi Covid-19, ketersediaan vaksin dan menurunnya geopolitik internasional dan cukup efektifnya stimulus yang diberikan pemerintah.

        "Maka pemerintah optimis target pertumbuhan kembali ke 5% pada tahun 2024 akan tercapai," kata Hanung.

        Di sisi lain Kementerian Koperasi dan UKM sudah mendeteksi UMKM yang terdampak Covid-19 dari sisi, yaitu supply dan demand, namun tidak sedikit juga UMKM dapat bertahan bahkan tumbuh di tengah pandemi.

        Menurut survei dari World Bank, 42% dari UMKM Indonesia menggunakan media sosial atau digital platform dalam merespons pandemi Covid-19.

        "Survei Mckinsey Juni 2020 menunjukkan kenaikan penjualan e-commerce sebesar 26% dan terdapat 3,1 juta transaksi per hari selama pandemi Covid-19," tuturnya.

        Baca Juga: Empat Jempol Deh, Di tengah Pandemi Fintech Paling Gesit Beradaptasi

        Tidak hanya itu, ternyata UMKM mampu melakukan adaptasi dengan mengubah kategori produk, sebanyak 40% dari UMKM telah mengubah kategori produksi menjadi home care, makanan dan Kesehatan, bahkan dalam pasar ini pelaku UMKM telah menjual lebih dari satu kategori.

        Maka itulah adaptasi dari UMKM terhadap pandemi, perkembangan-perkembangan yang diharapkan peningkatan semua unsur dalam finansial teknologi menunjukkan peningkatan literasi keuangan.

        "Tingkat literasi keuangan digital Indonesia saat ini baru mencapai 35,5% tapi progresnya cukup baik. Finansial teknologi sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM dalam memudahkan UMKM khusus yang tidak memiliki persyaratan cukup untuk mengakses pembiayaan perbankan dalam mengakses pembiayaan modal kerja," katanya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: