Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Empat Jempol Deh, Di tengah Pandemi Fintech Paling Gesit Beradaptasi

Empat Jempol Deh, Di tengah Pandemi Fintech Paling Gesit Beradaptasi Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cambridge Centre for Alternative Finance (CCAF) dari University of Cambridge Judge Business School, World Bank Group, dan World Economic Forum bersama-sama meluncurkan Studi Penilaian Cepat Pasar FinTech Global COVID- 19 (Global COVID-19 FinTech Market Rapid Assessment Study).

Studi tersebut mengungkapkan bahwa industri FinTech global terus tumbuh di tengah pandemi, dengan 60% perusahaan yang disurvei telah meluncurkan produk atau layanan baru atau mengembangkan produk yang telah ada sebelumnya. Artinya mayoritas perusahaan fintech mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada.

Riset ini didukung oleh UK Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO) dan Kementerian Keuangan Luksemburg yang diambil dari 1.385 perusahaan FinTech di 169 negara.

“Studi ini mengungkapkan bahwa sebagian besar industri Fintech global tangguh dalam menghadapi pandemi COVID-19. Meskipun demikian, hasil tersebut harus diinterpretasikan dalam konteks ketidakseimbangan dalam pertumbuhannya, dan peluang industri harus disandingkan dengan tantangan yang dihadapinya,” kata Bryan Zhang, Co-Founder dan Executive Director Cambridge Centre for Alternative Finance dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/12/2020).

Selain dapat dilihat dari sisi permintaan atau demand, kemampuan sebuah perusahaan FinTech dalam mencapai pertumbuhan dan ketahanan juga dapat dijelaskan dalam kemampuan mereka untuk tetap gesit dan lincah dalam menerapkan perubahan dalam produk, layanan, dan kebijakan yang ada.

Baca Juga: Fintech Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi, Tapi Sayangnya...

"Dua per tiga dari perusahaan melaporkan telah membuat dua atau lebih perubahan pada produk atau layanan sebagai respons mereka terhadap COVID-19, sementara 30% lainnya melaporkan sedang melakukan proses yang sama," ungkap studi tersebut.

Selain itu, 92% perusahaan juga melaporkan telah meluncurkan atau sedang dalam proses meluncurkan produk atau layanan baru.

Terlepas dari indikator pertumbuhan positif ini, COVID-19 masih menghadirkan risiko eksternal serta tantangan operasional dan pendanaan kepada perusahaan FinTech.

Sekitar 40% dari perusahaan yang disurvei menunjukkan bahwa mereka telah memulai atau sedang dalam proses meningkatkan langkah-langkah keamanan dan pencegahan fraud sebagai respons mereka atas kondisi bisnis selama pandemi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: