Mahfud Bilang Ada Pemuda Dilatih buat Teror Pejabat VVIP, Polri: Gak Mudah, tapi Kami Selidiki
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengungkap ada sekelompok anak muda yang dilatih di tempat khusus untuk melakukan aksi teror untuk pejabat VVIP.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyebut pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait dengan hal yang disampaikan oleh Menko Polhukam.
Baca Juga: Dear FPI Cs, Jika Ngotot Aksi, Siap-Siap Bertemu 12.500 Pasukan TNI-Polri dan Water Cannon
"Informasi yang kami terima, kami sedang melakukan penyelidikan," kata Argo dalam jumpa pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Menurut Argo, dewasa ini di era kemajuan teknologi, tidak menutup kemungkinan perekrutan anak muda itu dilakukan di dunia maya. Hal itu dilakukan dengan cara-cara yang sedemikian rupa agar menarik seseorang untuk terlibat.
"Jadi memang tidak mudah ya, dengan perkembangan teknologi yang sekarang ada, tidak menutup kemungkinan edukasi itu dengan dunia maya. Mengajaknya pun dengan dunia maya. Perekrutannya juga melalui dunia maya, tentunya dengan berbagai cara, modus, sehingga orang-orang tertarik di sana," ujar Argo.
Kendati begitu, Argo menyebut, saat ini Densus 88 Antiteror sedang mendalami dan mengembangkan adanya informasi tersebut.
"Tapi ini masih bagian dari penyelidikan Densus 88 berkaitan dengan informasi bahwa ada beberapa pemuda yang direkrut. Kami masih dalam proses penyelidikan," ucap Argo.
Mahfud MD sebelumnya menyampaikan tentang bahaya dan tingkatan dari tindakan separatisme. Salah satu tingkatan yang disebutnya adalah radikalisme dalam bentuk teror.
"Hari ini bisa melihat tadi polisi menangkap 23 orang teroris dari berbagai tempat yang kemudian dikumpulkan di Lampung gitu, lalu diangkut ke Jakarta," kata Mahfud dalam sambutannya, Kamis 17 Desember 2020.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyebut, 23 orang teroris yang digelandang aparat kepolisian itu merupakan orang-orang yang tengah mempersiapkan kegiatan-kegiatan teror, seperti melakukan aksi pengeboman hingga melancarkan aksi kerusuhan di berbagai tempat.
"Bahkan saya mendapat informasi ada sekelompok anak-anak muda yang dilatih di suatu tempat khusus untuk menteror VVIP. Saya dapat foto latihannya juga," ujarnya.
"Nah yang seperti ini jadi radikalisme yang menghantam ideologi," tutur dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto