Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hampir 70 Persen Kaum Milenial Investasi Saham Berbasis Digital

        Hampir 70 Persen Kaum Milenial Investasi Saham Berbasis Digital Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dari data Bursa Efek Indonesia (BEI) hampir 60-70 persen minat untuk berinvestasi di bursa saham berkisar masih dalam usia muda hingga berumur 40 tahun untuk menjadi investor.

        Ketertarikan kaum muda bermain saham dikarenakan, perusahaan yang saham dan bisa melantai di BEI dikarenakan harga jualnya relatif murah dan resikonya tidak tinggi.

        Di sisi lain, generasi milenial pun sebagai pelaku industri digital. Sedangkan secara umum, kebutuhan masyarakat akan internet semakin meningkat meski di sisi lain, idealnya mereka ingin mendapatkan jaringan internet secara gratis.

        Baca Juga: Tanam Investasi Keempat, SDF Gelontorkan Dana ke Settle Network

        Berdasarkan fakta itulah, PT Solusi Sinergi Digital atau lebih dikenal dengan Surge, mengajak masyarakat Indonesia, terutama dari generasi milenial untuk ikut berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat melalui bisnis digital.

        "Kami mengajak lapisan masyarakat yang memiliki visi yang sama dengan kami, mengajak bersama-sama memiliki Surge ini dengan cara berinvestasi. Mulai 22 Desember 2020, Surge go public di bursa efek, dengan kode saham WIFI," terang Direktur Utama PT Solusi Sinergi Digital , Hermansjah Haryono di Surabaya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/12/2020) yang bertajuk 'Sinergi Digital Ecosystem Membangun Solusi-Preneuer di Indonesia'.

        Menurut Hermansjah Haryono, saat Surge IPO di bursa saham, market value mencapai Rp1 triliun, sedangkan total investasi yang sudah dikeluarkan Surge adalah Rp750 miliar.

        "Ekpekstasi Surge pada tahun 2021 dengan memperhitungkan pandemik covid masih terjadi adalah dengan target profit 250 miliar (rupiah-red),” imbuh Hermansjah.

        Sementara itu Komisaris PT Solusi Sinergi Digital Alexander Rusli menyebutkan, bahwa kaum milenial memang paling cocok berinvestasi di bisnis digital, seperti yang dikembangkan. Pasalnya, mereka lebih banyak meminati dunia digital berikut peluang bisnisnya dan banyak startup yang bermunculan kebanyakan dibangun oleh kamu muda.

        "Generasi muda memang lebih mengerti bisnis digital. Mereka bisa ikut partisipasi juga ikut memiliki sesuatu yang mereka pahami. Mereka juga kan sebagai pemakai perangkat digital, jadi mereka bisa ambil bagian dengan berinvestasi di Surge,” ujar Alexander Rusli.

        Hal senada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia Rudiantara menyebutkan, bahwa anak muda Indonesia punya kreativitas yang sebetulnya akan menjadi pendorong ekonomi di Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi digital.

        "Bagusnya, Kominfo sudah mereposisi dirinya. Dulu hanya sebagai regulator, sekarang lebih dari itu, Kominfo lebih bersifat sebagai fasilitator, bahkan juga sebagai akselerator. Contohnya, anak muda yang ingin membangun startup lewat aplikasi, itu tidak perlu izin dari Kominfo, cukup registrasi saja,” jelas Rudiantara yang juga Komisaris Utama PT Solusi Sinergi Digital ini.

        Terkait dengan Surge, Rudiantara menyebut bahwa masyarakat dunia sekarang sudah masuk pada DNA (Device, Network and Application) dan yang paling cepat tumbuh adalah bisnis digital dengan aplikasi. Karena itulah, menurut Rudiantara, bisnis Surge memang selaras dengan dengan era DNA tersebut.

        Sinergi Tiga Pilar Usaha Sebagai Solusi-Preneur di Indonesia berbasis digital itu yakni pertama Periklanan Digital-DOOH (Kereta Dalam kota, kereta Luar Kota, Road Digital Signage, dll). Kedua, Pengembangan produk digital (aplikasi dan software)-LINIPOIN-Aplikasi transportasi massal-Laper Nih-MuslimApp-SobatTani dan ketiga, jaringan infrastruktur telekomunikasi seperti Free wifi Jaringan dan Fiber optic.

        Dengan mengusung konsep “Solusi-preneur”, Surge mengsinergikan 3 pilar unit bisnisnya tadi untuk membawa semangat pola bisnis digitalisasi ekonomi kerakyatan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

        Artinya, bisnis Surge adalah mengkombinasikan free wi-fi dengan iklan. Surge memiliki jaringan internet yang dikembangkan dari infrastruktur jaringan telekomunikasi yang dibangun di Pulau Jawa, kemudian diintregrasikan dengan periklanan digital.

        Perlu diketahui, saat mulai melantai di bursa saham, Surge menawarkan Saat mulai melantai di bursa saham, Surge menawarkan 99.174.100 lembar saham kepada publik atau setara dengan 5,25 persen  dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan harga pelaksanaan Rp530,-per lembar saham.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: