Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Munarman FPI Ngatain Pemerintah Bengis, Orang PDIP Nggak Terima: Pak Polisi, Sikat!

        Munarman FPI Ngatain Pemerintah Bengis, Orang PDIP Nggak Terima: Pak Polisi, Sikat! Kredit Foto: Dok. Twitter @DTanjung15
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi PDIP Dewi Tanjung dengan tegas meminta pihak kepolisian untuk segera menangkap menangkap Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) Munarman, karena pernyataannya mengandung ujaran kebencian saat peristiwa demo 1812, Jumat (18/12).

        "Polisi TOLONG TANGKAP MUNARMAN Manusia Ngga Jelas yg suka menyebarkan Fitnah dan Ujaran Kebencian. Manusia bermulut SAMPAH ini sebaiknya di Tindak secara Hukum. Munarman Manusia Ngga Jelas ini Apa sih prestasinya selain menjadi Penjilat Rizik Sihab." cuitnya dalam akun Twitternya, Sabtu (19/12/2020). Baca Juga: Penembakan 6 Laskar FPI Harus Diinvestigasi Terang Benderang: Jangan Sampai Ada Negosiasi!

        Diketahui sebelumnya, Sekretaris DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman menyatakan tindakan pembubaran massa aksi, Jumat (18/12), adalah bentuk bahwa negara bersikap diktator. Baca Juga: Munarman FPI ke Peserta Aksi 1812: Hati-Hati Banyak Provokator Penyusup!

        Ia pun menyebut pemerintah telah melanggar supremasi hukum.

        "Pembubaran adalah bentuk bentuk dari neo otoritarianisme. Terbukti sudah negara ini sedang dikuasai oleh rezim diktator yang sudah melanggar prinsip prinsip the rule of law," kata Munarman ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Sabtu (19/12/2020).

        Dia menuturkan, atas tindakan teesebut, massa aksi lebih memilih untuk meninggalkan lokasi demo. Menurutnya, massa aksi malas berurusan dengan rezim yang kejam.

        "Massa sudah mundur dan sudah membubarkan diri, karena malas menghadapi rezim bengis dan kejam ini," ujarnya.

        Diketahui sebelumnya, Aksi 1812 bertajuk ‘Tegakkan Keadilan, Selamatkan NKRI, dihadiri FPI, GNPF-Ulama, PA 212 dan lainnya, dengan menuntut pembebasan Habib Rizieq Shihab.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: