Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngoceh Presiden Ingin Menag Gebuk Islam, Makjleb! Said Didu Dikatain Bodoh Sama...

        Ngoceh Presiden Ingin Menag Gebuk Islam, Makjleb! Said Didu Dikatain Bodoh Sama... Kredit Foto: Twitter/msaid_didu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu dalam akun Twitter-nya, @msaid_didu menulis "Presiden inginkan Menag untuk menggebuk Islam".

        Ia menuliskan pesan tersebut terkait pemberitaan media soal pernyataan Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodari yang berpendapat bahwa Presiden Jokowi menginginkan sosok Menteri Agama (Menag) seperti Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) karena memiliki sikap yang keras terhadap 'kelompok Islam tertentu'. Baca Juga: Nah Lho, Ada Lagi Pejabat Kena Sentil Said Didu: Kalau Nggak Kuat Ya Mundur, Jangan...

        “Terima kasih atas penjelasan mas Qodari. Akhirnya kami tahu bahwa Bapak Presiden inginkan Menag untuk “menggebuk” Islam. Sekali lagi terima kasih,” tulisnya. Baca Juga: Said Didu Sebut UU ITE Bikin Takut Bahkan hingga ke Masyarakat Desa

        Kontan saja, cuitan tersebut disamber Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Mohamad Guntur Romli.

        Menurut dia, 'bodoh mutlak' jika tidak bisa membedakan antara 'kelompok Islam tertentu' dengan 'Islam'.

        Lanjutnya, ia mengatakan apabila Said Didu bisa membedakan tapi mencuit demikian, berarti Said Didu sengaja mau menghasut dan fitnah.

        "Qodari bilang "dia (Gus Yaqut) keras dengan Kelompok Islam tertentu", Said Didu bilang "Presiden inginkan Menag untuk 'menggebuk' Islam," tulisnya, seperti diliat, Kamis (24/12/2020).

        "Kalau Said Didu tidak bisa bedakan antara 'kelompok Islam tertentu' dengan 'Islam' dia bodoh mutlak. Kalau dia bisa bedain berarti sengaja mau menghasut dan fitnah," sambungnya.

        Lebiih lanjut, ia menjelaskan soal Islam dan 'kelompok Islam tertentu'. "Islam' itu agama, kalau 'kelompok Islam tertentu' misalnya ISIS, FPI, HTI, apakah menolak ISIS, FPI, HTI sama dengan menolak 'Islam'? Jelas tidak! Kalau tidak bisa bedain ini--kalau Said Didu mau ngaku- maka bodoh mutlak," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: