Perayaan Natal tahun ini terasa sangat istimewa bagi mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. Terawan kini bisa merayakannya dalam suasana bahagia, karena dapat beribadah bersama keluarga tanpa memikirkan beban kerja.
"Saya terharu malam ini, di malam perayaan Natal, sosial media riuh rendah dengan ucapan terima kasih buat Pak Terawan," ungkap Tenaga Ahli Menteri Kesehatan, Andi, dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Kamis (24/12/2020) malam.
Baca Juga: Menkes Terawan Ingatkan Jaga Protokol Kesehatan saat Libur Nataru
Andi lalu menceritakan banyak jejak langkah Terawan yang perlu ditandai, dan mungkin kelak untuk dikenang selama 15 bulan menahkodai Kementerian Kesehatan.
"Memang sebelum akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantinya dengan Budi Gunadi Sadikin, menurut saya, tak sedikit upaya yang dilakukannya untuk memajukan sektor kesehatan, terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan dan modernisasi fasilitas kesehatan di rumah sakit," ucapnya.
Andi mencontohkan ketika Terawan mendorong sejumlah Politeknik Kesehatan (Poltekkes) menjadi Institut Ilmu Kesehatan agar terlahir tenaga kesehatan yang handal dan berkualitas.
"Saya ingat, di hari terakhirnya sebagai Menteri Kesehatan, pada Selasa (22/12) Pak Terawan masih meresmikan ruang isolasi COVID-19 di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta. Hari itu ia juga berkunjung ke sejumlah rumah sakit di Ibu Kota untuk memastikan fasilitas layanan kesehatan dalam kondisi baik," katanya.
Menurut Andi, tidak ada pekan tanpa kunjungan ke daerah bagi Tewaran. Terawan ingin memastikan kesiapan rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19. "Sampai-sampai ia tak sempat berkumpul bersama keluarga di akhir pekan," katanya.
Andi mengaku salah seorang pejabat di Kementerian Kesehatan pernah menyampaikan kepada dirinya tentang adanya perubahan “iklim” kerja setelah Terawan memimpin Kementerian Kesehatan. Ia menyebut ada energi positif yang dibawa Terawan yang muaranya meningkatkan kinerja para pegawai.
"Saya tak akan lupa perbincangan terakhir dengan Pak Terawan dalam mobil sepulang dari Istana Negara, Senin (22/12) petang, sehari sebelum perombakan Kabinet Indonesia Maju. 'Pak Jokowi sayang saya, mas' hanya itu jawaban yang muncul ketika saya tanya perihal pembicaraan dengan Presiden Jokowi," beber Andi.
Mungkin banyak yang mengira Terawan “merana” setelah keluar dari Kabinet Indonesia Maju. Sebagai orang yang selalu berada di dekatnya sepanjang urusan dinas, Andi pastikan Terawan legowo.
Kini semakin banyak waktu bagi Terawan untuk melayani para pasien yang perlu bantuannya. Karena ketika menjabat sebagai menteri pun, kata Andi, sekurang-kurangnya empat kali sepekan ia menyempatkan menyambangi pasien di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
"Satu hal yang tak mungkin saya lupa yakni kesabaran Pak Terawan. Ketika ia di bully di sosial media dan kami marah serta berupaya mengcounter-nya, ia berujar singkat 'sabar saja, mas',.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami