Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Imbas Pandemi, Capaian Program Sejuta Rumah Meleset

        Imbas Pandemi, Capaian Program Sejuta Rumah Meleset Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah terancam tak dapat memenuhi target Program Satu Juta Rumah pada tahun ini. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pandemi Covid-19 turut berimas pada penurunan sektor perumahan di Indonesia.

        "Khusus tahun ini karena pandemi Covid-19, terjadi penurunan pertumbuhan perumahan di Indonesia. Realisasi program sejuta rumah tidak sesuai target. Capaian program sejuta rumah tahun 2020 per 14 Desember sebesar 856.758 unit dari target. Dari jumlah tersebut kurang lebih 77% disalurkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," kata Ma'ruf di Jakarta, Senin (28/12/2020).

        Baca Juga: Perusahaan Properti Ini Bakal Bangun Perumahan, Patok Harga Mulai Rp160 Jutaan!

        Maruf menambahkan, perumahan menjadi salah satu sektor strategis yang diharapkan bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi tahun depan 5%. Oleh karena itu, sektor yang satu ini memperoleh perhatian dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) karena menggerakkan kurang lebih 175 industri dan menyerap tenaga kerja 4,23 juta orang.

        "Pengeluaran rumah tangga dari sektor ini juga dapat menambahkan peningkatan PDB sebesar 0,6%-1,4%. Artinya, setiap pembiayaan yang dilakukan pada sektor perumahan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

        Selama ini, sektor perumahan menyumbang kontribusi terhadap PDB Indonesia sekitar 2,7%. Bahkan di tengah tekanan pandemi yang menyebabkan perekonomian domestik di kuartal III mengalami kontraksi minus 3,49%, sektor perumahan masih mampu tumbuh positif.

        "Berdasarkan data yang diumumkan BPS November 2020, terdapat tujuh sektor yang tumbuh positif secara tahunan. Sektor real estate berada di urutan ketujuh sebesar 1,98%," ucapnya.

        Ma'ruf juga menyoroti peran bank penyalur KPR yang masih enggan memberikan kredit bagi pekerja sektor informal yang berjumlah 60% dari populasi.

        "Pemerintah berharap bank menjadi pelopor bagi penyediaan KPR untuk pekerja sektor informal. Selain itu, banyak masyarakat ingin memiliki rumah melalui fasilitas pembiayaan syariah," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: