Dalam rangka untuk memberdayakan perempuan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. Dengan begitu, mereka secara resmi akan bekerja sama untuk lebih meningkatkan efektivitas, koordinasi, serta kerja sama para pihak dalam pemberdayaan dan penyedia akses permodalan bagi perempuan usaha ultra mikro dan mikro.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, salah satu prioritas utama dari program pemerintah adalah mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dari hal tersebut, presiden telah menugaskan kepada Kementerian PPPA khususnya untuk mampu menyelesaikan 5 isu prioritas yang telah diberikan.
Baca Juga: PNM Mampu Gaet 7,5 Juta Nasabah Program Mekaar hingga 30 November 2020
Kelima isu prioritas itu adalah pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan, peran ibu dan keluarga di dalam pengasuhan dan pendidikan, penurunan angka kekerasan baik terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, dan menurunkan perkawinan anak.
"Melihat lima isu tersebut, Kementerian PPPA akhirnya mengajak kerja sama dengan PT PNM untuk merencanakan pemberdayaan yang jika dilihat dengan isu pertama sesuai dengan arahan presiden dalam peningkatan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan. Isu tersebut berkaitan dengan pekerja anak, perkawinan, dan kekerasan. Hal-hal seperti itu tentu tidak terlepas dari faktor ekonomi," kata Bintang dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/12/2020).
Populasi penduduk Indonesia setengahnya didominasi oleh perempuan. Setidaknya, ada sekitar 49,8 persen merupakan perempuan. Selain itu, sebanyak 30 persen atau sepertiga dari penduduk Indonesia merupakan jumlah anak-anak. Dengan begitu, perempuan dan anak merupakan sumber daya manusia yang luar biasa. Sudah seharusnya dan semestinya diberdayakan dan dilindungi sehingga mereka bisa berperan aktif dalam pembangunan di Tanah Air ini.
Dalam pembukaan dan batang tubuh UUD Indonesia menyatakan akan menjamin perlindungan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Namun pada kenyatannya, implementasi di lapangan dalam hal memberikan perlindungan tersebut masih banyak kendala.
"Realitanya, masih banyak kesenjangan di masyarakat terutama dalam hal proses penerimaan dari pembangunan itu sendiri. Masih banyak kelompok yang termarginalkan terutama para perempuan dan anak-anak," kata Bintang.
Direktur Utama PT PNM (Persero), Arief Mulyadi, mengatakan bahwa saat ini PNM sudah membina 7.830.000 nasabah aktif di seluruh Indonesia dan mayoritas perempuan. Memang terasa sangat tepat sekali Kementerian PPPA menyampaikan komitmen, harapan, serta keinginannya untuk turut serta membantu PNM dalam memberikan nilai tambah kepada perempuan Indonesia.
"Semoga MoU ini bisa menjadi sebuah pengingat untuk kita bahwa ada kerja sama dan koordinasi yang dibangun antara Kementerian PPPA dengan PT PNM," kata Arief, Selasa (29/12/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum