Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Raup Transaksi Rp18,2 Triliun, Minyak Kelapa Sawit Paling Laris Manis

        Indonesia Raup Transaksi Rp18,2 Triliun, Minyak Kelapa Sawit Paling Laris Manis Kredit Foto: Unsplash
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menutup tahun 2020, ajang pameran dagang terbesar Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020 sukses menembus total nilai transaksi US$1,3 miliar (sekira Rp18,2 triliun dengan kurs Rp14.000). TEI-VE 2020 telah dilaksanakan secara virtual pada 10-16 November 2020.

        "Transaksi TEI-VE 2020 masih terus berjalan hingga 16 Desember 2020 pukul 13.00 WIB dengan membukukan transaksi senilai US$1,3 miliar. Nilai ini meningkat US$100 juta dari capaian transasksi yang sebelumnya kami umumkan pada 11 Desember 2020," ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Kasan.

        Sebanyak 690 pelaku usaha dan 7.459 buyers ikut berpartisipasi dalam TEI-VE 2020. Buyers tersebut meliputi 3.352 buyers dari 127 negara mitra dagang dan 4.107 buyers lokal.

        Baca Juga: Labelisasi Bebas Minyak Sawit Bertentangan dengan Regulasi

        Total transaksi US$1,3 miliar tersebut terdiri dari transaksi produk dan jasa sejumlah US$1,2 miliar dan transaksi investasi sebanyak US$110 juta. Total transaksi barang dan jasa meliputi perdagangan barang sebesar US$1,16 miliar dan perdagangan jasa (tenaga kerja asing terampil, jasa konstruksi, dan pemrograman komputer) sebesar US$27,22 juta.

        Sedangkan, transaksi investasi mencapai US$110 juta meliputi investasi negara Jepang di bidang palm oil mill effluents (POME) sebesar US$100 juta dan investasi negara Mesir di bidang pabrik joint venture sebesar US$10 juta.

        "Pada TEI 2020 ini, minyak kelapa sawit menjadi produk unggulan Indonesia yang menempati posisi pertama perolehan transaksi produk. Transaksinya mencapai US$378,40 juta atau 31,79 persen dari total transaksi," lanjut Kasan.

        Produk-produk lainnya yang berhasil menarik minat buyers, yaitu kertas dan produk kertas US$252,30 juta (21,20 persen), makanan minuman dalam kemasan US$189,30 juta (15,90 persen), produk kopi yang menghasilkan transaksi sebesar US$78,14 juta (6,56 persen), industri strategis sebesar US$59,51 juta (4,92 persen), kendaraan dan suku cadang sebesar US$52,36 juta (4,40 persen), bumbu masak dan rempah US$25,25 juta (2,12 persen), rempah-rempah sebesar US$20,80 juta (1,75 persen), produk kayu ringan sebesar US$11,47 juta (0,96 persen), dan furnitur rumah tangga sebesar US$11,02 juta (0,93 persen).

        Lebih lanjut, 10 negara dengan nilai transaksi terbesar selama TEI 2020 yaitu Tiongkok sebesar US$505,01 juta (42,43 persen), Jepang US$224,20 juta (18,84 persen), Mesir US$147,20 juta (12,37 persen), India US$107,45 juta (9,03 persen), Australia sebesar US$95,42 juta (8,02 persen), Malaysia US$21,40 juta (1,80 persen), Belanda US$19,34 juta (1,63 persen), Filipina US$16,01 juta (1,34 persen), Jerman US$14,78 juta (1,24 persen) dan Amerika Serikat US$10,62 juta (0,89 persen).

        "Mengingat kesuksesan TEI-VE ke-35 ini, besar harapan kami pada TEI ke-36 dapat dilaksanakan secara hybrid. Penyelenggaraan TEI secara hybrid dilakukan untuk menggarap pasar yang lebih luas lagi sehingga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia," pungkas Kasan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: