Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tumpas Houthi, Markas Militer di Yaman Jadi Sasaran Ledakan Bom

        Tumpas Houthi, Markas Militer di Yaman Jadi Sasaran Ledakan Bom Kredit Foto: Antara/REUTERS/Khaled Abdullah
        Warta Ekonomi, Riyadh -

        Ledakan terjadi di markas pasukan Arab Saudi di Provinsi selatan Yaman pada Minggu (3/1/2020). Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

        Menurut laporan stasiun televisi Belqees, seperti dikutip laman Sputnik, ledakan itu terjadi wilayah provinsi Shukra. Portal berita Yaman Almasdar Online, mengutip beberapa sumber mengatakan bahwa alat peledak ditanam di gerbang sekolah yang saat ini menjadi markas komite militer pimpinan Saudi.

        Baca Juga: Longgarkan Pesawat Internasional, Arab Saudi Ketatkan Pengawasan di Pintu Masuk

        Tak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat ledakan tersebut. Sejak Maret 2015, Saudi telah melakukan intervensi militer di Yaman. Mereka berupaya menumpas Houthi dan mengembalikan pemerintahan Presiden Abd Rabbo Mansour Hadi yang diakui secara internasional ke tampuk kekuasaan. Saudi memandang Houthi sebagai ancaman karena didukung Iran.

        Sejak saat itu, Saudi gencar melancarkan serangan udara ke Yaman. Peperangan telah menyebabkan banyak sekolah, rumah sakit, dan fasilitas publik lainnya hancur. Konflik memicu jutaan warga kelaparan. Akses ke fasilitas atau layanan kesehatan semakin sulit.

        Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan dalam enam tahun terakhir, konflik Yaman telah menyebabkan 233 ribu orang tewas. OCHA menilai jumlah korban sangat disayangkan dan tidak dapat diterima.

        Dilaporkan laman Anadolu Agency pada Desember lalu, dalam laporannya OCHA mengatakan jumlah korban merupakan akumulasi, yakni mereka yang tewas langsung dalam konflik atau karena alasan yang terkait dengannya. OCHA menilai Yaman telah mencapai titik kritis dan ada kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata segera.

        PBB telah menyatakan krisis di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Hingga kini belum ada tanda-tanda konflik Yaman bakal berakhir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: