Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penyerangan US Capitol, Pebisnis Amerika Serikat Ingin Trump Dipecat Demi Jaga Demokrasi

        Penyerangan US Capitol, Pebisnis Amerika Serikat Ingin Trump Dipecat Demi Jaga Demokrasi Kredit Foto: Getty Images/Samuel Corum
        Warta Ekonomi, Washington -

        Kepala grup bisnis utama Amerika Serikat (AS) yang mewakili 14.000 perusahaan termasuk Exxon Mobil Corp, Pfizer Inc, dan Toyota Motor Corp mendesak para pejabat senior segera memecat Presiden Donald Trump dari jabatannya.

        Seruan itu muncul setelah para pendukung Trump menyerbu gedung US Capitol untuk membatalkan pengesahan kemenangan Joe Biden.

        Baca Juga: 4 Mantan Presiden Amerika Serikat Kecam Penyerbuan US Capitol, Salah Satunya Ngomong Aib

        “Trump menghasut kekerasan dalam upaya mempertahankan kekuasaan, dan setiap pemimpin terpilih yang membelanya melanggar sumpah mereka kepada Konstitusi dan menolak demokrasi yang mendukung anarki. Wakil Presiden (Mike) Pence, yang dievakuasi dari Capitol, harus secara serius mempertimbangkan bekerja sama dengan Kabinet untuk meminta Amandemen ke-25 untuk melestarikan demokrasi," tegas Chief Executive Officer (CEO) Asosiasi Produsen Nasional (NAM) Jay Timmons pada Reuters.

        Berdasarkan Amandemen Pasal 4, wakil presiden dan mayoritas pejabat Kabinet atau badan lain seperti Kongres menurut Undang-undang (UU) dapat menyatakan secara tertulis bahwa presiden tidak dapat menjalankan kekuasaan dan tugas dari jabatannya.

        Beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat di Kongres juga mendesak Pence dan Kabinet meminta Amandemen ke-25 untuk menyingkirkan Trump.

        Business Roundtable, asosiasi para CEO dari beberapa perusahaan terbesar AS, mengatakan, “Kekacauan yang terjadi di ibu kota negara adalah hasil dari upaya melanggar hukum untuk membatalkan hasil yang sah dari pemilu demokratis."

        Mereka meminta Trump dan semua pejabat terkait mengakhiri kekacauan dan memfasilitasi transisi kekuasaan secara damai.

        "Mereka yang bertanggung jawab atas pemberontakan ini harus dimintai pertanggungjawaban, dan kita harus menyelesaikan transisi ke pemerintahan Presiden terpilih Biden," ujar CEO Apple Inc Tim Cook.

        Chairman dan CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon menyatakan, “Para pemimpin terpilih kami memiliki tanggung jawab untuk menyerukan diakhirinya kekerasan, menerima hasilnya, dan, seperti demokrasi kita selama ratusan tahun, mendukung transisi kekuasaan secara damai. Sekarang adalah waktu untuk bersatu untuk memperkuat persatuan luar biasa kita."

        CEO Blackstone Group Steve Schwarzman, sekutu Trump, mengatakan, “Pemberontakan yang mengikuti pernyataan Presiden hari ini mengerikan dan merupakan penghinaan terhadap nilai-nilai demokrasi yang kita junjung tinggi sebagai orang Amerika. Saya terkejut dan ngeri dengan upaya massa ini untuk merusak konstitusi kita."

        CEO Facebook Inc Mark Zuckerberg mengatakan, "Kita membutuhkan para pemimpin politik untuk memimpin dengan memberi contoh dan mengutamakan bangsa. Kita menghapus video baru-baru ini tentang pernyataan Presiden Trump mengungkapkan dukungan untuk orang-orang yang menyebabkan kekerasan. Kita memperlakukan situasi ini sebagai keadaan darurat."

        CEO General Motors Mary Barra mengatakan di Twitter bahwa, “Kekerasan di US Capitol tidak mencerminkan siapa kita sebagai satu bangsa. Sangat penting bagi kita untuk bersatu sebagai satu negara dan memperkuat nilai dan cita-cita yang menyatukan kita."

        Kepala Kamar Dagang AS, lobi bisnis yang kuat yang berbasis di dekat Gedung Putih, mengatakan, "Serangan terhadap Gedung US Capitol negara kita dan demokrasi kita harus diakhiri sekarang."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: