Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        AP I Ungkap Kesiapan Bandara Lombok Sambut MotoGP Mandalika

        AP I Ungkap Kesiapan Bandara Lombok Sambut MotoGP Mandalika Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Lombok memaparkan kesiapan Bandara Lombok menyambut perhelatan MotoGP Mandalika kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan kerja ke Lombok pada Jumat.

        Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi, mengatakan bahwa hingga 15 Januari 2021, progres proyek perluasan terminal Bandara Internasional Lombok telah mencapai 93% dan ditargetkan selesai serta beroperasi pada Februari 2021.

        Baca Juga: Angkasa Pura II Bidik 45 Juta Penumpang pada 2021

        Selain proyek perluasan terminal, dia menambahkan, Angkasa Pura I juga melakukan perpanjangan dan pengerasan landas pacu (runway) Bandara Internasional Lombok dari 2.750 meter menjadi 3.300 meter dan meningkatkan pengerasan PCN dari 56 menjadi 64. Dengan spesifikasi panjang dan tingkat PCN itu, landasan pacu Bandara Lombok Praya dapat mendukung operasional pesawat berbadan lebar (wide body) sekelas B777 dan pesawat kargo peserta MotoGP.

        "Angkasa Pura I mendukung penuh pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang menjadi lokasi penyelenggaraan MotoGP 2021 dan pengembangan pariwisata Lombok secara umum melalui pengembangan kapasitas Bandara Lombok yang menjadi pintu gerbang bagi turis internasional, nantinya ketika penerbangan internasional sudah dibuka dan turis domestik," kata Faik Fahmi dalam keterangan tertulis, Jumat (15/1/2021).

        Untuk proyek perpanjangan landasan pacu Bandara Lombok, lanjut Faik, ditargetkan dapat selesai pada Mei 2021 setelah perluasan terminal penumpang ditargetkan dapat beroperasi pada Februari 2021. Nantinya, total luas terminal penumpang menjadi 43.501 meter persegi dengan kapasitas sekitar 7 juta penumpang per tahun, bertambah 19.378 meter persegi dari luas eksisting yang hanya 24.123 meter persegi dengan kapasitas hanya menampung 3,5 juta penumpang per tahun.

        Fahmi mengatakan, selain perpanjangan dan pengerasan landasan pacu yang baru mulai dilakukan, pada triwulan IV 2020 ini juga dilakukan pembuatan rapid exit taxiway (RET), parallel taxiway timur dengan luas 865 meter x 23 meter, dan perluasan apron menjadi 136.300 meter persegi dari luas eksisting yang hanya 108.100 meter persegi.

        "Dengan apron seluas 136.300 meter persegi, apron dapat menampung 16 pesawat dengan konfigurasi 10 pesawat narrow body (berbadan sedang) dan enam pesawat wide body (berbadan lebar)," katanya.

        Selain itu, juga dilakukan pengembangan fasilitas kargo dan pembangunan waving gallery, serta perluasan parkir penumpang. Adapun fasilitas kargo yang dikembangkan yaitu pembuatan jalan akses kargo sepanjang 1.500 meter dan perluasan pelataran kargo menjadi 6.000 meter persegi dari 3.566 meter persegi.

        Pembuatan RET, parallel taxiway timur, perluasan apron, pengembangan fasilitas kargo, pembangunan waving gallerry, dan perluasan parkir penumpang ditargetkan dapat beroperasi pada Juli 2021.

        Terkait status Bandara Internasional Lombok, Menparekraf Sandiaga Uno berharap bisa dipertahankan dan menambah jumlah penerbangan langsung dari berbagai destinasi ke Bandara Lombok ini. Dengan banyaknya penerbangan langsung, dapat meningkatkan geliat sektor parekraf.

        "Saya baru mendapat update dari Angkasa Pura I mengenai kesiapan Bandara Lombok dalam menyambut gelaran MotoGP yang insyaallah akan dilaksanakan tahun ini. Selain itu, saya tadi memantau protokol kesehatan yang diterapkan di Bandara Lombok ini dan sudah berjalan dengan cukup baik," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Jumat (15/1/2021).

        "Bandara Lombok ini tetap menjadi bandara internasional karena pariwisata dan ekonomi kreatif akan sangat bertumbuh dengan adanya penerbangan langsung. Didukung big data, kita bisa melihat minat wisatawan yang berkunjung ke NTB tidak hanya di sekitar Mandalika saja, tetapi juga tersebar di Rinjani, Senggigi, hingga Sumbawa," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: