Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Salju sampai Lapisi Unta Gurun, Arab Saudi Dilanda Cuaca Ekstrem dengan Suhu -2 Derajat C

        Salju sampai Lapisi Unta Gurun, Arab Saudi Dilanda Cuaca Ekstrem dengan Suhu -2 Derajat C Kredit Foto: Magnus News/Abu Nayef Fawaz Al-Harbi
        Warta Ekonomi, Riyadh -

        Gurun Sahara secara tiba-tiba mengalami cuaca dingin ekstrem, dengan suhu di bawah titik beku. Salju juga menyelimuti sebagian wilayah Arab Saudi dengan suhu hingga -2 derajat celsius.

        Seorang fotografer berhasil mengambil foto unta, setelah hujan salju di wilayah Tabuk di barat laut Arab Saudi. Daerah yang dekat dengan perbatasan Yordania itu mengalami cuaca yang tidak biasa bulan ini.

        Baca Juga: Di Tengah Keraguan, Arab Saudi Ternyata Hanya Lakukan 27 Hukuman Mati dari 184 Kasus

        Cuaca di Saudi biasanya mengalami suhu tertinggi hingga 50 derajat celsius selama musim panas, namun suhu bulan ini turun di bawah nol. Pada 10 Januari lalu, penduduk setempat di wilayah pegunungan juga mengalami hujan salju.

        Salju juga turun di dekat kota gurun Ain Sefra di Aljazair pekan ini. Fotografer Karim Bouchetata mengambil foto luar biasa dari es yang menutupi pasir di kota kecil di Gurun Sahara.

        Ain Sefra atau yang dikenal sebagai 'Gerbang Menuju Gurun' berada sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh Pegunungan Atlas.

        Dilansir dari The Sun, Januari adalah bulan terdingin di Arab Saudi, dengan suhu rata-rata 20,2 derajat celsius. Tabuk merupakan salah satu daerah terdingin di negara ini, tetapi biasanya mengalami cuaca kering dengan suhu rata-rata 4 derajat celsius.

        Ahli meteorologi senior AccuWeather, Eric Leister, mengatakan meski jarang salju di wilayah tersebut, kejadian ini tidak sepenuhnya luar biasa. Para peneliti yang mempelajari perubahan curah hujan di wilayah Sahara menemukan bahwa perubahan terjadi signifikan selama seabad karena perubahan iklim.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: