Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pantas Diciduk, Rupanya Navalny Habis Beberkan Istana Putin dengan Klub Strip Tease Rp19 Triliun

        Pantas Diciduk, Rupanya Navalny Habis Beberkan Istana Putin dengan Klub Strip Tease Rp19 Triliun Kredit Foto: Unsplash/Juan Camilo Guarin P
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Kritikus Kremlin, Alexei Navalny, yang ditangkap sekembalinya ke Rusia akhir pekan lalu, mengklaim klub tari telanjang, kasino, dan teater termasuk di antara serangkaian kamar mewah yang ada di “istana” Presiden Vladimir Putin senilai 1 miliar poundsterling (Rp19 triliun).

        Navalny mengklaim memiliki denah lantai dari properti mewah Putin di pantai Laut Hitam selatan Rusia.

        Baca Juga: Kremlin Minta Dunia Tak Urusi Penangkapan Navalny: Urusan Internal Rusia

        Gambar 3D yang menakjubkan dari interior perkebunan memerlihatkan “Istana Putin” memiliki ruang arcade dengan “slot machines” dan “dance mat”, spa dan teater di dalam mansion, lalu gelanggang es bawah tanah dan bahkan kebun anggur di halaman.

        Tak lupa juga ada gereja dan klub tari telanjang yang dilengkapi tiang penari telanjang. Navalny mengklaim luas tanah itu berukuran 39 kali Monaco.

        Foto-foto ini dipublikasikan di blog Navalny dengan video Youtube berdurasi dua jam yang direkam sebelum penangkapannya.

        “Ada pagar yang tidak bisa ditembus, pelabuhannya sendiri, keamanannya sendiri, gereja, sistem perizinannya sendiri, zona larangan terbang dan bahkan pos pemeriksaan perbatasannya sendiri. Ini benar-benar negara yang terpisah di Rusia,” terangnya, dikutip Daily Mail.

        Tokoh oposisi ini menuduh istana didanai melalui skema korupsi yang rumit yang melibatkan lingkaran orang dekat di sekitar Putin. Navalny mengklaim tanah milik Putin itu dibayar dengan “uang suap terbesar dalam sejarah”.

        Navalny mengatakan laporan tersebut mencakup denah lantai interaktif terperinci yang telah dibocorkan kontraktor ke timnya.

        Mereka mampu membuat gambar 3D dari interior berdasarkan denah lantai, termasuk gym, kolam renang, dan gudang anggur bawah tanah.

        Laporan ini menyebutkan istana yang terletak di daerah terpencil yang dijaga ketat oleh pasukan keamanan Rusia, juga memiliki terowongan dari mansion ke pantai.

        “Ini adalah fasilitas paling rahasia dan dijaga di Rusia,” ujarnya dalam video tersebut.

        “Itu bukan rumah pedesaan atau tempat tinggal - ini adalah seluruh kota, atau lebih tepatnya sebuah kerajaan,” terangnya.

        Laporan investigasi itu diterbitkan sehari setelah Navalny ditahan setelah kembali dari Jerman untuk pertama kalinya. Video penyelidikan Navalny ini telah ditonton tiga juta kali dalam dua jam pertama setelah dipublikasikan pada Selasa (19/1/2021).

        Navalny mengklaim jika Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) memiliki sekitar 7.000 hektar tanah di sekitar properti itu. Dia juga mengatakan jika kompleks itu dibiayai oleh sekutu dekat Putin, termasuk Igor Sechin, kepala raksasa minyak Rusia Rosneft, dan taipan miliarder Gennady Timchenko.

        “Itu adalah negara terpisah di Rusia. Dan di negara bagian ini ada satu tsar yang tak tergantikan. Putin,” lanjutnya.

        Navalny mengklaim Putin telah mampu memberi teman-teman lamanya yang kuat posisi penting dalam proyek-proyek pemerintah yang menguntungkan dan menyembunyikan kekayaannya melalui sekutunya.

        “Teman-teman Putin, yang memiliki hak untuk mencuri apa pun yang mereka inginkan di Rusia, sangat berterima kasih padanya. Tetapi mereka juga menyumbang, mengumpulkan 100 miliar rubel (Rp19 triliun) dan membangun istana untuk bos mereka dengan uang ini,” paparnya.

        Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa (19/1/2021) menepis klaim tersebut ke kantor berita negara RIA Novosti. Dia menyebut berita itu sebagai hal yang tidak benar.

        Keberadaan properti Laut Hitam dan kaitannya dengan Putin pertama kali diketahui pada 2010 ketika pengusaha whistle-blower Sergei Kolesnikov mendeskripsikannya dalam surat publik kepada Medvedev.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: