Erick Thohir Beberkan Anggaran Kementerian BUMN Turun Rp31,54 Triliun pada 2021
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pagu anggaran Kementerian BUMN hanya Rp228,59 miliar pada pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.
Pagu tersebut turun Rp31,54 triliun atau 12,12% dari realisasi anggaran pada 2020 mencapai Rp260,13 miliar.
Baca Juga: Kementerian BUMN Bentuk Holding Ultra Mikro, Ini Kata Pengamat
Erick mengatakan mulanya Kementerian BUMN mengajukan usulan pagu Rp244,82 miliar kepada Kementerian Keuangan. Namun, jumlah yang disetujui untuk tahun ini ternyata cuma Rp228,59 miliar.
"Jadi kami turun cukup banyak, memang berat, tapi ya kami mengerti kondisi keuangan negara masih dalam keadaan prihatin," kata Erick, Rabu (20/1/2021).
Mantam bos Inter Milan itu menuturkan hal ini tak lepas dari kebijakan pemerintah yang tetap fokus pada program-program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun ini. Khususnya untuk masyarakat miskin dan penanganan dampak pandemi serta program vaksinasi virus corona atau covid-19.
Bersamaan dengan pagu tersebut, ia pun membagi anggaran ke beberapa alokasi belanja. Pertama, belanja barang mencapai 63,8% dari total pagu.
Kedua, belanja pegawai 27,6% dari pagu. Ketiga, belanja modal 8,6% dari pagu.
"Sementara berdasarkan program, akan ada dua program besar, yaitu program dukungan manajemen dengan pagu senilai Rp153,9 miliar. Sisanya untuk program pengembangan dan pengawasan Rp74,7 miliar," tutur Erick.
Khususnya pengembangan dan pengawasan, Erick menuturkan, anggaran bakal fokus digunakan untuk mendongkrak profesionalisme para BUMN. Salah satunya, melalui peningkatan akuntabilitas kinerja organisasi.
"Kita terus dituntut dengan keadaan covid-19 ini, banyak sekali percepatan yang harus terjadi, tidak hanya di segi digital tapi juga market, berubah total, karena itu bagaimana kita tingkatkan akuntabilitas," tuturnya.
Sebagai gambaran, untuk realisasi penggunaan anggaran kementerian pada 2020 mencapai 97,65% dari pagu awal mencapai Rp266,39 miliar. Realisasi belanja pegawai terserap 94,2%, belanja barang 94,92%, dan belanja modal 99,57%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq