Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Visi Listyo Sigit Prabowo Hidupkan Pam Swakarsa Disorot, DPR: Beda dengan Era Pak Harto

        Visi Listyo Sigit Prabowo Hidupkan Pam Swakarsa Disorot, DPR: Beda dengan Era Pak Harto Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Visi calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo untuk menghidupkan Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) mendapatkan berbagai respons di masyarakat. Tak sedikit juga pihak yang menolak karena dianggap identik dengan Pam Swakarsa di era Orde Baru yang kerap melakukan berbagai bentuk intimidasi.

        Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni memastikan bahwa pam swakarsa yang dimaksud Listyo Sigit sangat jauh berbeda dengan Pam Swakarsa dulu. Ini tertulis jelas di Peraturan Kapolri yang sudah dirilis Kapolri Jenderal Idham Azis beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Komjen Listyo Jadi Kapolri, Lima Nama Kapolda Ini Miliki Peluang Jabat Kabareskrim Baru

        "Ini Pam Swakarsanya jauh beda ya. Jelas kok dalam aturan Kapolri bahwa Pam Swakarsa yang dimaksud adalah siskamling, satpam, hingga pecalang di Bali dan mahasiswa serta siswa bhayangkara. Jadi jelas-jelas jauh beda dengan Pam Swakarsa di era Pak Harto," kata Sahroni pada wartawan, Senin (25/1/2021).

        Dia menjelaskan, Pam Swakarsa yang dimaksud Komjen Sigit memang merupakan satuan keamanan masyarakat yang telah ada sejak dahulu. Karenanya, dengan adanya Pam Swakarsa, mereka bisa menjalani tugas secara lebih maksimal.

        "Jadi emang Pam Swakarsa yang dimaksud Komjen Sigit udah ada sejak dulu. Justru dengan dimunculkannya kembali oleh kapolri yang baru, mereka bisa lebih maksimal dalam menjalankan tugas karena mereka akan memiliki tugas dan fungsi yang jelas, hingga kinerjanya akan lebih maksimal," terangnya.

        Adapun polemik di masyarakat yang muncul terkait Pam Swakarsa ini, Sahroni mengusulkan kepada pihak kepolisian untuk mengganti narasi nama yang digunakan.

        "Mungkin bisa diganti aja narasi dan namanya, jangan Pam Swakarsa, biar rakyat nggak bingung," usul legislator asal Tanjung Priok ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: