Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Stok Beras di Pasar Induk Cipinang Cukup, Dirut RNI Apresiasi Kinerja Jajaran Kementan

        Stok Beras di Pasar Induk Cipinang Cukup, Dirut RNI Apresiasi Kinerja Jajaran Kementan Kredit Foto: Antara/Adiwinata Solihin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Arief Prasetyo Adi mengapresiasi kinerja jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dibawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo dalam pemenuhan produksi pangan khususnya beras.

        "Sampai dengan hari ini stok beras di Pasar Induk Cipinang masih di atas level 32 ribu ton. Tentu kita sangat mengapresiasi kerja keras dari Mentan Syahrul beserta jajaran," ujar Arief, Senin (25/1/2021).

        Baca Juga: Anggota Komisi IV DPR Sesalkan Pemotongan Anggaran Pertanian Kementan

        Menurut Arief, dengan stok yang ada saat ini menandakan bahwa produksi beras lokal sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Dengan begitu ketergantungan akan beras impor akan semakin berkurang.

        "Ini membuktikan bahwa produksi beras lokal kita mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri," katanya.

        Sementara itu, dalam menyiapkan pasokan beras, Mentan Syahrul mengatakan bahwa saat ini sudah menyiapkan berbagai upaya. Salah satunya mempercepat Musim Tanam (MT) 1 dan 2 pada Januari-Juni 2020 dengan stok mencapai 7,4 juta ton, di mana produksi yang ada mencapai 17 juta ton dengan kebutuhan konsumsi 15 juta ton.

        Kemudian, kata Mentan, pada musim tanam 2, ada sekitar 5,2 juta hektare (ha) lahan yang sudah ditanam dengan baik sejak Juli hingga Desember. Produksi ini menghasilkan 25 juta ton gabah kering, sehingga jika dijumlah dengan sisa yang ada, maka akan terjadi over srok pada 2021 sekitar tujuh juta ton.

        "Ditambah untuk kesiapan pada 2021, kami sudah masuk dari Oktober 202 hingga Maret 2021, akan ada delapan juta ha dan hasilnya bisa mencapai 18,5 juta ton sampai Juni 2021. Berarti stok akhir kita pada 2021 mencampai delapan hingga sembilan juta ton," tutupnya.agr

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: