- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pemerintah Kasih Lampu Hijau ke Antam Buat Ekspor 1,89 Juta Ton Bijih Bauksit
PT Aneka tambang Tbk (ANTM) telah mengantongi persetujuan ekspor mineral logam untuk penjualan ekspor bijih bauksit sebesar 1,89 juta wet metric ton (wmt) untuk periode tahun 2021-2022.
Sekretaris Perusahaan Antam, Kunto Hendrapawoko mengatakan bahwa izin terssebut diperoleh atas pelaksanaan proyek hilirisasi pembangunan pabrik smelter grade alumina refinery (SGAR).
“Izin ekspor mineral ini melengkapi izin ekspor bijih bauksit yang telah dimiliki perseroan sebelumnya sebesar 840 ribu wmt atas kepemilikan pabrik chemiccal grade alumina (CGA) di Tayan,” katanya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (27/1/2021).
Baca Juga: Ah Lega, Akhirnya Saham Antam Bangun dari Koma dan Langsung Mengamuk!
Menurutnya, Antam masuk dalam kriteria perusahaan pemegang izin usaha (IUP) operasi produk bauksit yang telah dimiliki dan mengoperasikan serta mengembangkan fasilitas pemurnian mineral di dalam negeri. “Saat ini ANTM diperkenankan untuk melakukan ekspor bijih bauksit tercuci dengan kadar AI2O3 kurang lebih 42% dengan mendapatkan rekomendasi persetujuan ekspor yang diperpanjang setiap tahunnya paling lama sampai dengan tahun 2023,” terangnya.
Baca Juga: Lagi, PT Antam Digugat Pelanggannya 25,22 Kg Emas
Pada tahun 2020, lanjut Kunto, perseroan meencatatkan volume produksi bauksit unaudited pada triwulan ke-4 tahun 2020 (Oktober-Desember) yang digunakan dalam produksi alumina serta penjualan kepada pelanggan pihak ketiga sebesar 255 ribu wmt dan tingkat penjualan bauksit unaudited kuarat IV 2020 mencapai 276 ribu wmt. Spanjang tahun 2020, penjualan bauksit unaudited Antam mencapai 1,23 juta wmt dan tingkat produksi bauksit unaudited mencapai 1,55 juta wmt.
“Sejalan dengan strategi pengembangan perusahaan, Antam berkomitmen dalam pengembangan proyek hilirisasi mineral di dalam negeri Dalam hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini perseroan terus berfokus pada pembangunan pabrik smelter grade alumina refinery (SGAR) di Menpawah, Kalimantan Barat bekerja sama dengan PT Inalum (Persero) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGA per tahun untuk tahap I,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: