Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anal Swab Test Jadi Syarat Masuk ke Kota Ini, Netizen: Aneh...

        Anal Swab Test Jadi Syarat Masuk ke Kota Ini, Netizen: Aneh... Kredit Foto: Antara/REUTERS/Gonzalo Fuentes
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Beberapa kota di China, terutama yang masuk kategori berisiko tinggi penularan COVID-19, mewajibkan warga yang baru datang melakukan tes usap melalui dubur (anal swab test).

        Pemerintah Kota Beijing dan Qingdao di Provinsi Shandong mulai Kamis memberlakukan kewajiban anal swab test tersebut terhadap para penumpang pesawat internasional sebelum mengakhiri masa karantina.

        Demikian halnya di Kota Yangzhou, Provinsi Jiangsu, juga menerapkan metode tersebut kepada para pekerja di perusahaan makanan beku.

        Direktur Pusat Kesehatan Masyarakat Universitas Fudan, Shanghai, Lu Hongzhou, mengatakan bahwa pengambilan sampel melalui anus tersebut lebih akurat daripada melalui tenggorokan atau hidung.

        "Mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan ada kemungkinan hasilnya salah," ujarnya dikutip media setempat.

        Para ilmuwan juga mendapati bahwa virus di hidung dan tenggorokan lebih cepat hilang daripada di anus. Oleh sebab itu, diduga ada banyak kasus COVID-19 tanpa gejala yang ditemukan. Akan tetapi, metode tes COVID melalui anus tersebut memunculkan perdebatan di jagat dunia maya di China.

        "Kau angkat pantatmu, letakkan di atas kasur, lalu kau akan merasakan kapas lidi dimasukkan di anusmu dua kali atau mungkin beberapa kali," kata seorang warganet yang menceritakan pengalamannya kepada Beijing News.

        Pemkot Shanghai pernah menerapkan metode tersebut pada awal 2020, namun kemudian tidak dipakai lagi. Seorang warga negara Indonesia yang baru saja menjalani karantina selama 14 hari di Guangzhou sebelum memasuki wilayah Beijing juga mengaku risih saat mengetahui kebijakan anal swab test itu.

        "Aneh-aneh saja, masak tes swab melalui anus," ujar pria tersebut dikutip dari Antara, Kamis malam.

        Anal swab test memang tidak cocok dilakukan secara masif. Namun, Lu Hongzhou mendukung kebijakan tersebut diterapkan kepada para pengguna penerbangan internasional dan kelompok berisiko tinggi lainnya untuk memastikan akurasi hasil tes.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: