Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waahh! Ternyata Emisi Masyarakat Uni Eropa 4x dari Masyarakat Indonesia

        Waahh! Ternyata Emisi Masyarakat Uni Eropa 4x dari Masyarakat Indonesia Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sepintas, niat baik Uni Eropa (European Union/EU) mempersoalkan emisi Indirect Land Use Change (ILUC) untuk mengurangi emisi global sangat mulia. Sayangnya, EU hanya bernafsu mempersoalkan emisi sawit yang sebetulnya secara netto justru mengurangi emisi dunia. Sementara emisi EU sendiri yang termasuk top ten emitter gas rumah kaca (green house gas/GHG) dunia terkesan diabaikan.

        Mengutip laporan PASPI Monitor, data International Energy Agency (IEA, 2016) mencatat, emisi EU pada tahun 2014 mencapai 3,16 juta ton CO2 eq (hanya dari konsumsi energi fosil) sehingga menempatkan UE sebagai penyumbang emisi ketiga terbesar di dunia setelah China dan Amerika Serikat.

        Baca Juga: Jika Sawit Dihapuskan di Uni Eropa, Maka Ini yang Akan Terjadi…

        Emisi individual di EU juga cukup besar yakni rata-rata  6,22 ton CO2 eq per orang. Bandingkan dengan emisi orang Indonesia yang hanya seperempat dari emisi masyarakat EU yakni sekitar 1,72 ton CO2 eq per orang.

        “Sementara itu, emisi ILUC minyak sawit sangat kecil bahkan jika minyak sawit digunakan sebagai bahan baku biodiesel untuk mengganti sebagian fosil fuel, emisi netto minyak sawit bahkan negatif atau mengurangi emisi dunia,” seperti dilansir dari laporan PASPI Monitor. 

        Hasil riset International Food Policy Research Institute, European Commission (IFPRI-EC) yang berjudul, “Global Trade and Environmental Impact Study of the EU Biofuels Mandate”, telah mengungkapkan bahwa emisi netto minyak sawit yakni minus 18,25 gram CO2/MJ/tahun sampai minus 22,43 gram CO2/MJ/tahun. Minus menandakan bahwa minyak sawit dapat menurunkan emisi GRK. Alasannya, produktivitas minyak sawit mencapai 6 – 10 kali dari minyak nabati lainya. 

        “Artinya, minyak sawit yang digunakan menjadi biodiesel bukan menambah emisi dunia, tapi menurunkan emisi dunia. Setiap satu Mega Joule energi biodiesel sawit, secara netto akan mengurangi emisi dunia sebesar 18 – 22 atau rata-rata 20 gram CO2 setiap tahun. Ekspor minyak sawit untuk biodiesel EU menghadirkan solusi sebagaimana hasil studi IFPRI-EC, yakni mengurangi emisi dunia termasuk emisi EU yang sangat besar itu,” seperti dicatatkan dalam laporan PASPI Monitor. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: