Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Maknai 12.21 indoposco.id Launching Media Siber

        Maknai 12.21 indoposco.id Launching Media Siber Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menjelang peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 pada 9 Februari 2021, media siber indoposco.id lahir dari rahim ‘ibu digitalisasi’. Kehadiran indoposco.id yang dinaungi PT Indonesia Digital Pos (IDP) ini juga ikut meramaikan khazanah media-media di Tanah Air. Ibarat air mengalir dan jam berdetak, media ini terus eksis, bahkan tumbuh dan berkembang. Baca Juga: Dukung HPN 2021 Virtual, Ketua MPR dan Menkop-UKM Titipkan Pesan Ini

        Media indoposco.id launching pada Senin, 1 Februari 2021 tepat pukul 12.00 WIB atau diistilahkan “12.21”. Peluncuran secara resmi dilakukan dengan memotong pita oleh Direktur Utama (Dirut) IDP Syarif Hidayatullah di kantor yang berlokasi di wilayah perbatasan antara Kota Tangerang dan Jakarta Selatan.  

        Hadir dalam acara tersebut Komisaris IDP Heru Budiyanto, Direktur Konten/Pemimpin Redaksi (Pemred) indoposco.id Juni armanto, Direktur Operasional/Wakil Pemred (Wapemred) Sumber Rajasa Ginting, dan jajaran karyawan IDP. Selain itu ada pula sejumlah pejabat dan para undangan lainnya. Acara launching juga diikuti beberapa anak yatim. 

        Untuk mencegah penyebaran Covid-19, acara ini tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak (3 M).

        Dirut IDP Syarif Hidayatullah menjelaskan, “12.21” dalam peluncuran indoposco.id bisa dimaknakan dalam kalender Masehi dan waktu jam. ”Untuk kalender Masehi, yakni tanggal 1, bulan 2 (Februari, red), tahun 2021. Sementara waktu jam (launching, red), pukul 12.21 WIB. Selain istilah Waktu Indonesia Barat (WIB), WIB dalam peluncuran ini kami istilahkan juga, Waktunya Indoposco.id Baru,” ujarnya. 

        Syarif menerangkan, melalui tagline ‘Melayani dan Memahami Lebih Baik’, indoposco.id ingin melayani dan memahami, serta lebih dekat dengan para pembaca dan seluruh masyarakat Indonesia. ”Kami mengajak seluruh karyawan untuk bekerja lebih efektif, fokus, dan terarah. Semoga kerja keras kita semua ini akan membuahkan hasil yang lebih baik,” katanya.

        Selain indoposco.id, lanjut Syarif, perusahannya memiliki jaringan media online lain seperti www.sugawa.id dan www.jagatbisnis.com. ”Ke depan kami mungkin akan membangun jaringan di beberapa daerah di Indonesia seperti Makassar, dan sebagainya. Dengan jaringan ini, diharapkan kami dapat menjangkau pembaca yang lebih luas dan dapat memberikan warna baru bagi pers nasional," ujarnya.

        Meski sebelumnya ada survei dari perusahaan informasi dan pengukuran yang menyatakan, jumlah pembeli koran—media cetak-- terus merosot dalam empat tahun belakangan, namun itu tak menyurutkan niat IDP untuk tetap melirik lini bisnis tersebut.

        “Tak hanya lini online, kami juga akan menyajikan dalam format cetak dan pdf dengan nama Indoposco. Ini untuk memenuhi dahaga para pembaca yang tetap menginginkan kehadiran media cetak. Disamping itu kita juga akan mengembangkan lini podcast (siaran non-streaming yang disampaikan melalui audio, red),” jelas Syarif.

        Pemred indoposco.id Juni Armanto bersama Wapemred Sumber Rajasa Ginting menambahkan, konten-konten indoposco.id berisi pesan dan penyajian berita-berita straight news, feature, investigasi, foto, video yang aktual, cepat, dan akurat. ”Sajian ini sesuai ciri khas kami,” tandasnya.

        Juni Armanto menambahkan, sesuai peran dan fungsinya, indoposco.id menjalankan tugas-tugas jurnalistik dengan mengacu terhadap UU No 40/1999 Tentang Pers. Selain berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial, indoposco.id turut mengawal proses demokrasi dan penegakan hukum di Indonesia. 

        Tak hanya itu, lanjut dia, media ini juga membantu pemerintah untuk ikut mengedukasi dan sosialisasi terkait penanganan Covid-19. Ini mengingat kian luasnya penyebaran Virus Covid-19 di Indonesia yang telah menjangkiti lebih dari 1 juta orang, sejak kasus pertama diumumkan pada Maret 2020.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: