Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Makin Hot! Sekarang AHY Dituding Pungut Setoran dari Semua Kader, Eh Itu Uangnya ke Mana?

        Makin Hot! Sekarang AHY Dituding Pungut Setoran dari Semua Kader, Eh Itu Uangnya ke Mana? Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Ketua Forum Pendiri dan Senior Partai Demokrat Ahmad Yahya, mengaku kecewa dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang disebutnya memungut iuran dari para kader Demokrat.

        Ia menyebut semenjak AHY menjadi Ketum Partai, kepengurusan DPP meminta iuran kepada para kader yang ada di di daerah. Baca Juga: AHY Disemprot Forum Pendiri & Senior Demokrat, Katanya Membebani Kader di Daerah

        “Semenjak AHY jadi ketum partai, pengurus DPP itu meminta dan memungut iuran kepada setiap fraksi di DPD dan DPC,” ujarnya kepada wartawan, di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/2/2021).

        Sehingga menurutnya, hal tersebut justru menambah beban bagi pengurus partai Demokrat yang ada di daerah.

        Sebab, ia menilai sebelum AHY menjabat tidak ada aturan iuran atau memungut biaya. “Waktu itu, saat kepengurusan ketum sebelumnya, seperti Anas Urbaningrum dan Ali Marzuki, kemudian yang lain-lain itu tidak ada aturan seperti mas AHY ini,” ucapnya. Baca Juga: Bekas Anak Buah AHY Sekarang Bela Jokowi, Habis Demokrat Dibuatnya..

        Lebih lanjut, ia juga membantah tudingan AHY terkait dengan adanya pihak dari lingkaran Istana yang akan mengkudeta kepemimpinannya.

        Menurut dia, apa yang disampaikan AHY itu tidak benar adanya. “Kami sebagai mantan pengurus dan senior Demokrat, menyimak dan mengkaji keluhan AHY, bahwa apa yang dia sampaikan kemarin itu tidak benar,” tukasnya.

        Diberitakan sebelumnya, AHY menyatakan, ada pihak dari lingkaran Presiden Jokowi yang ingin melakukan kudeta Partai Demokrat. 

        “Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Jokowi,” kata AHY.

        Bahkan, ia mengklaim pengambil alihan paksa kekuasaan itu sudah mendapat dukungan dari sejumlah menteri kabinet Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: