Kredit Foto: HKTI
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, mengaku heran dengan tuduhan politisi Partai Demokrat yang menyatakan dirinya ingin mengkudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Padahal, menurut dia Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah disodorkan rencana yang sama oleh oknum politikus Demokrat.
“Bingung juga saya, orang ngopi-ngopi kok bisa ramai begini. Apalagi ada yang grogi lagi. Apa sih urusannya ini,” cetusnya kepada wartawan, di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/1). Baca Juga: Saran Nyelekit dari DS Agar Demokrat Lolos Degradasi: Angkat Abu Janda Jadi Wakil AHY
Lanjutnya, ia mengaku dirinya sering bertemu dan mengundang sejumlah pihak untuk berdiskusi. Pasalnya, ia mengaku ditugaskan untuk berkomunikasi dengan siapa saja. Baca Juga: Geram Terpojok Sendirian, Moeldoko Bongkar Kader Demokrat Juga Datangi Luhut
“Dan saya ini siapa sih? Saya ini apa? Biasa-biasa saja. Di Demokrat ada Pak SBY, ada putranya Mas AHY. Apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut, ya? Kenapa mesti menanggapi seperti itu? Biasa-biasa saja gitu,” kata Moeldoko.
Bahkan, menurutnya Luhut juga pernah ditawari oleh sejumlah politikus Demokrat. “Pak LBP juga pernah cerita sama saya, ‘Oh, saya juga didatangi oleh mereka-mereka, case-nya juga sama. Tetapi enggak ribut begini’. Terus dibilangin jadi presiden lah, ya, enggak ada itu,” kata Moeldoko.
Terkait itu, ia mengingatkan kerjaannya sebagai pembantu Presiden Jokowi sudah banyak. “Itu menurut saya sih kayaknya ini kayak dagelan saja gitu. Lucu-lucuan,” tukasnya.
Sebelumnya diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan ada gerakan politik tertentu untuk mengambil alih kepengurusan partai secara inkonstitusional.
Ia menyatakan bahwa gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami memandang perlu untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya. Yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY di Jakarta, Senin (1/2/2021).
Kemudian, Politisi Partai Demokrat Andi Arief bicara terkait dalang kudeta Partai Demokrat. Ia pun menyebut nama dari lingkaran Istana yang juga orang dekat Presiden Jokowi.
“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat,” cuitnyanya.
“Jawaban saya KSP Moeldoko,” tegasnya.
Karena itu, AHY pun kemudian mengirim surat kepada Presiden Jokowi untuk meminta konfirmasinya kebenaran kudeta Partai Demokrat.
“Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” kata Andi Arief.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil