Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sosok Abu Janda Itu Tak Untungkan Posisi Jokowi

        Sosok Abu Janda Itu Tak Untungkan Posisi Jokowi Kredit Foto: Instagram/Permadi Arya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Polemik cuitan pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda terkait dugaan rasisme jadi sorotan karena dilaporkan ke polisi. Pihak pelapor, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) juga mempolisikan Abu Janda soal cuitan Islam arogan.

        Abu Janda pun mengklarifikasi cuitannya tak ada maksud menyinggung rasisme terhadap aktivis HAM Natalius Pigai. Ia punya penjelasan soal cuitan evolusi yang dimaksudnya.

        Pun, Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama punya alasan pihaknya dua kali melaporkan Abu Janda ke polisi. Hal ini jadi perdebatan antara Abu Janda dengan Haris dalam acara Kabar Petang tvOne.

        Abu Janda mengatakan Pigai merupakan figur yang membela FPI. Sebaliknya, ia adalah musuh nomor satu FPI.

        "Bung Natalius Pigai ini kan pembela mati-matian FPI nomor satu. Aku ini kan musuh FPI nomor satu. Jadi, mungkin ada dendam politik. Bagaimana itu bisa dibilang kata sebuah rasisme," kata Abu Janda dikutip dari akun Youtube tvOne, Senin, 1 Februari 2021.

        Dia menyampaikan cuitan soal evolusi itu tak membawa suku atau pun memakai nama hewan seperti yang dilakukan Ambrocius Nababan. Untuk diketahui, politikus Hanura Ambrocius sudah ditangkap polisi karena dugaan rasisme terhadap Pigai.

        "Tidak ada. Maksud aku itu adalah otak kau, pikiran kau sudah evolusi belum. Akhlak kau sudah evolusi belum. Dipelintir ke teori Darwin," jelas Abu Janda.

        "Aku jelaskan ke bang Pigai, maaf ya nih bang Pigai kalau dengar. Aku ini muslim bang, aku percaya Tuhan," ujarnya.

        Menurut Abu Janda, sebagai muslim ia tak percaya teori Darwin. Bagi dia, hanya orang Atheis yang percaya teori Darwin.

        "Maaf, cuma orang Atheis yang percaya dengan teori Darwin. Jadi, kalau ada orang yang menuduh kata-kata evolusiku itu adalah teori Darwin berarti dia Atheis," sebut Abu Janda.

        Menanggapi penjelasan Abu Janda, Ketum KNPI Haris Pertama mengatakan pihaknya melaporkan rasisme terhadap Pigai karena menggunakan Pasal 28 ayat (2) UU ITEĀ  Menurutnya, banyak yang resah dengan bahasa evolusi Abu Janda.

        "Yang kita gunakan itu pasal 28, bahwa menyebabkan permusuhan rasis antar golongan itu. Jadi, banyak yang resah dengan bahasa evolusi dia. Dia juga nggak mengatakan ada evolusi akhlak, otak lah. Karena kedangkalan cara berpikir ya, jadi dia gak mengatakan hal-hal seperti itu," kata Haris.

        Dia mengingatkan Abu Janda bahwa laporan KNPI ada dua yaitu rasisme Natalius Pigai dan cuitan Islam arogan. Ia berharap ada penegakan hukum di Indonesia.

        "Jadi, hitungannya di sini ada harapan masyarakat Indonesia dan pemuda seluruh Indonesia bahwa penegakan hukum akan lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya," tutur Haris.

        Pun, ia meminta agar Abu Janda jangan bawa-bawa nama pihak lain seperti eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono, Front Pembela Islam (FPI). Kata dia, FPI tidak ada urusannya dengan kasus cuitannya.

        "Ketiga, permasalahan nanti dibilang pendukung Pak Jokowi. Ini bukan pendukung Pak Jokowi, ini sampah Pak Jokowi ini yang bikin gaduh Republik Indonesia, yang bikin kacau negara kita," sebut Haris.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: