Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ampun Deh, Nggak Kebayang Kalau KNPI Tahu Isi Pertemuan Abu Janda dan Pigai, Pasti...

        Ampun Deh, Nggak Kebayang Kalau KNPI Tahu Isi Pertemuan Abu Janda dan Pigai, Pasti... Kredit Foto: Instagram Sufmi Dasco Ahmad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Heboh beredarnya foto Pegiat media sosial Abu Janda atau Permadi Arya dengan Aktivis HAM asal Papua Natalius Pigai, yang tampak akrab atau berbanding terbalik dengan yang selama ini beredar di media sosial, lantaran keduanya kerap berbeda pandangan.

        Diketahui, pertemuan tersebut diprakasai oleh  Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, dengan mengunggahnya melalui akun Instagram pribadinya. Baca Juga: Abu Janda - Pigai Foto Sambil Cengengesan, Warganet Geram: Capek Bela-belain, Ehh Dia Berkawan

        Dalam akunnya, ia menyebutkan pertemuan itu dilakuan di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (8/2/2021) malam.

        Terkait itu, Kuasa hukum Abu Janda, Arief Fadilah memberikan penjelasan, bahwa dalam oertemaun tersebut, Abu Janda dan Pigai sama-sama sepakat untuk saling rukun dan bersama membangung negeri.

        “Saya cerita ke Natalius Pigai, waktu kerusuhan Wamena saya terbang ke tempat pengungsi di Jayapura untuk wawancara saksi mata meluruskan berita bahwa yang menyerang adalah orang tak dikenal,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/2/2021).  Baca Juga: Ini Pengakuan Pigai soal Pertemuan Langsung dengan Abu Janda

        Lanjutnya, ia menerangkan bahwa warga Wamena justru menolong menyembunyikan warga pendatang.

        “Saya lakukan itu agar tidak ada tensi antaretnis, jadi tak mungkin saya rasisme ke kaka (Natalius) apalagi ke Saudara Papua,” tutur Abu Janda.

        Sambut Natalius Pigai, “Saya mengerti itu, bahkan di TV saya bilang tolong jaga Abu Janda, dia orang baik,” kata Natalius Pigai.

        Lanjutnya, ia juga mengaku tidak kenal sosok Haris Pertama yang melaporkan Abu Janda ke Bareskrim Polri.

        Perseteruan Abu Janda dan Natalius Pigai ini sendiri berujung laporan yang dilayangkan Ketua DPP KNPI Haris Pertama.

        Dalam laporannya ke Bareskrim Polri, Haris Pertama menuding Abu Janda melakukan tindakan ujaran kebencian dan rasisme terhadap Natalius Pigai.

        Ternyata, Haris KNPI pun sudah mengetahui kabar pertemuan antara Abu Janda dan Natalius Pigai itu.

        Dalam cuitannya ia sepertinya terkejut dengan pertemuan Abu Janda-Natalius Pigai itu. “Luas biasa…ternyata mungkin mereka berkawan,” cuitnya.

        Lanjutnya, ia mengaku aneh saat melihat foto kebersamaan antaran Abu Janda dan Pigai. “Aneh sekali saya lihat foto ini,” tulisnya mengomentari foto yang menujukkan Abu Janda, Natalius Pigai dan Sufmi Dasco Ahmad.

        “Seakan-akan keributan yang mereka buat di media sosial menjadi bahan dagelan. Sekarang ???” tandasnya.

        Sementara itu, Abu Janda juga sempat dilaporkan ke polisi terkait dugaan ujaran kebencian terhadap tokoh Papua, Natalius Pigai. Dalam cuitanya, Abu Janda mempertanyakan apakah Natalius sudah berevolusi.

        Abu Janda dianggap mengejek mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dengan sebutan evolusi di akun Twitter miliknya. Isi cuitannya, yakni 'Kau @NataliusPigai2, apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belom kau?'

        Terkait evolusi, Abu Janda membantah cuitannya itu artinya binatang seperti teori Darwin. Tafsiran tersebut dinilainya hanya dibuat oleh pihak tertentu. Dia menjelaskan, dengan merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa evolusi itu artinya berkembang.

        Abu Janda menyampaikan evolusi itu sama sekali tidak bermaksud rasis. Sebab, dia tidak membawa embel-embel lain hanya kata evolusi saja. Maka dari itu, Abu Janda mempertanyakan di mana maksud rasisnya. 

        "Evolusi itu di KBBI artinya berkembang, evolusi itu berkembang, pikiran lo sudah berkembang belum? Akhlak lo sudah belum? Kan evolusi akhlak bisa, evolusi pikiran bisa," kata Abu Janda, Jumat, 29 Januari 2021.

        Menurut Abu Janda, sebagai muslim ia tak percaya teori Darwin. Bagi dia, hanya orang Atheis yang percaya teori Darwin.

        "Maaf, cuma orang Atheis yang percaya dengan teori Darwin. Jadi, kalau ada orang yang menuduh kata-kata evolusiku itu adalah teori Darwin berarti dia Atheis," sebut Abu Janda.

        Sementara itu, pada pemeriksaan kasus dugaan menghina Islam Arogan, ia mengaku dirinya sudah mempersiapkan dengan segala kemungkinan yang akan dihadapinya, termasuk jika penyidik Bareskrim Polri memutuskan untuk melakukan penahanan kepada dirinya.

        “Saya hari ini sudah bawa tas, isinya baju saya. Jadi, ya saya harus siap apapun yang terjadi. Saya siap apapun yang terjadi,” ujarnya kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan, Senin (1/2/2021) malam.

        Namun, hasil pemeriksaan tersebut dirinya diperiksa dengan kapasitasnya sebagai saksi. “Saya sih mempersiapkan itu, cuma ternyata saya masih diperiksa sebagai saksi,” sambungnya.

        Namun, ia memastikan bahwa pemeriksaan terhadap dirinya masih belum tuntas. “Masih ada pemeriksaan lanjutan hari Kamis (4/2/2021),” tuturnya.

        Meski begitu, ia mengaku siap dengan segala konsekuensi. Ia juga membantah bahwa cuitan ‘Islam arogan’ sebagai penghinaan agama. 

        Tegasnya, cuitan itu dipotong dan diplintir sehingga mengesankan demikian. “Saya siap menjalani, saya siap bertanggung jawab. Meskipun itu menurut saya adalah kesalah pahaman tapi saya siap tanggung resikonya,” tegasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: